Nasehat untuk Para Santri: Hakikat Liburan sebagai Ujian Praktek
Martapura, 11 Maret 2025 – Penyampaian nasehat untuk para santri dalam menghadapi liburan tidak hanya datang dari Pimpinan Pondok Darul Hijrah. Pada hari berikutnya, nasehat untuk para santri juga disampaikan oleh kepala lembaga sekolah atau madrasah masing-masing. Salah satu momen penting terjadi pada 08 Maret 2025, ketika santri kelas 7, 8, dan 9 SMP Darul Hijrah mendapatkan nasehat dari Kepala SMP Darul Hijrah, Ust. Muhammad Hayaturrahman, M.Pd.
Baca Juga:
Nasehat Liburan Ramadhan 1446 H Oleh Pimpinan Pondok Darul Hijrah
Nasehat Untuk Santri SMA Darul Hijrah oleh Ust. Mi’rajurrahman, M.Pd.
Pentingnya Nasehat untuk Para Santri dalam Liburan
Acara ini berlangsung di Ex Masjid yang kini digunakan sebagai ruangan Tahfidz. Pemberian nasehat oleh Kepala SMP Darul Hijrah dilaksanakan pada pagi hari dengan tujuan agar para santri lebih memahami hakikat liburan. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan dua nasehat utama yang ditekankan kepada para santri kelas 7, 8, dan 9 SMP Darul Hijrah.
Nasehat Untuk Pra Santri: Hakikat Liburan sebagai Ujian Praktek
Menurut Ust. Hayaturrahman, liburan bukan sekadar waktu istirahat, tetapi juga merupakan ujian praktek. Selama ini, santri lebih mengenal ujian lisan dan tertulis. Padahal, liburan juga menjadi bagian dari ujian bagi para santri. Ada dua hal utama yang menjadi fokus dalam nasehat ini.
1. Menjaga Konsistensi dalam Beribadah
Selama berada di pondok, santri terbiasa menjalankan ibadah secara disiplin. Namun, saat liburan, tantangan terbesar adalah mempertahankan kebiasaan baik tersebut. Santri harus mampu menjaga konsistensi dalam beribadah, baik itu shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, maupun melakukan amalan sunnah lainnya. Jika santri dapat mempertahankan ibadah di rumah seperti di pondok, maka ujian ini dapat dikatakan berhasil.
2. Peran Santri di Lingkungan Rumah
Selain menjaga ibadah, santri juga harus mampu memberikan pengaruh baik di lingkungan rumah. Nasehat untuk para santri menekankan bahwa mereka harus menjadi contoh yang baik bagi keluarga dan masyarakat sekitar. Dengan menerapkan adab yang telah dipelajari di pondok, santri dapat memberikan dampak positif di rumah masing-masing.
Evaluasi dari Liburan Sebelumnya
Sebagai bahan evaluasi, santri dapat menilai apakah liburan kali ini lebih baik dari sebelumnya. Ada dua indikator yang dapat digunakan dalam menilai keberhasilan liburan:
- Apakah santri tetap bisa menjaga ibadah dengan baik?
- Seberapa besar pengaruh positif yang diberikan kepada lingkungan rumah?
Jika santri mampu meningkatkan kualitas dalam dua hal ini, maka liburan tidak hanya menjadi waktu istirahat, tetapi juga menjadi ajang pembuktian bahwa pendidikan di pondok membawa manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Nasehat untuk para santri dalam menghadapi liburan sangat penting agar mereka tetap menjaga konsistensi ibadah dan memberikan pengaruh baik di rumah. Dengan memahami bahwa liburan adalah ujian praktek, santri dapat mengisi waktu libur dengan hal-hal bermanfaat. Dengan demikian, liburan bukan hanya sekadar istirahat, tetapi juga menjadi kesempatan untuk membuktikan hasil pendidikan di pondok dalam kehidupan nyata.