Ust. Weldy Ahmad Fayaddhi, S.E. menyampaikan kuliah subuh terkait doa yang dianjurkan rasulullah kepada para santri mukimin

Doa yang Dianjurkan Rasulullah – Doa-Doa yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar – Kuliah subuh 22 Ramadhan 1446 H

Please follow and like us:

Doa yang Dianjurkan Rasulullah pada Malam Lailatul Qadar

Cindai Alus – Martapura, 22 Maret 2025 – Kuliah Subuh pada 22 Ramadhan 1446 H menghadirkan kajian khusus tentang “Doa-Doa yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar” doa yang dianjurkan Rasulullah pada malam Lailatul Qadar. Materi ini disampaikan oleh Ust. Weldy Ahmad Fayyadhi, SE bin K.H. Zarkasyi Hasbi, B.A., Lc., yang merupakan Wakil Pengasuh Pondok Darul Hijrah 2 di Banjarbaru.

Pentingnya Introspeksi Diri di 10 Malam Terakhir

Dalam kuliahnya, Ust. Weldy mengingatkan pentingnya introspeksi diri atas amalan selama 22 hari Ramadhan yang telah berlalu. Beliau mengutip sabda Rasulullah:

“Rubba shaaim laysa lahu min shiyaamihi illal juu’, wa rubba qaaim laysa lahu min qiyaamihi illas sahar.”

Hadis ini mengingatkan bahwa banyak orang berpuasa dan shalat malam tanpa memperoleh manfaat kecuali lapar dan kantuk. Oleh karena itu, puasa yang berkualitas harus menjauhkan diri dari maksiat dan meningkatkan ketakwaan.

Mengoptimalkan Ibadah di 7 Hari Terakhir Ramadhan

Pada 7 hari terakhir Ramadhan, Ust. Weldy menekankan pentingnya niat yang lurus dalam beribadah. Beliau mengingatkan bahwa niat beribadah haruslah karena Allah, bukan semata mencari malam Lailatul Qadar. Keberadaan santri di pondok menjadi sebuah keuntungan karena lebih sedikit gangguan dalam beribadah.

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari 1000 bulan, setara dengan 82 tahun ibadah. Oleh karena itu, mumpung masih ada tenaga, beliau mengajak seluruh jamaah untuk memaksimalkan ibadah.

Keteladanan dalam Beribadah

Sebagai contoh semangat ibadah, Ust. Weldy menyebutkan sosok Alm. K.H. Zarkasyi Hasbi, B.A., Lc. beliau mengambil teladan dari Alm. K.H. Zarkasyi Hasybi, B.A., Lc. yang mana hingga beliau meninggal dengan umur 70 tahun lebih, dengan keterbatasan gerak, dengan kepayahan fisik. tetapi semangat melaksanakan ibadah, pada pagi hari subuh yang sangat dingin, dan pada magrib yang gelap, masih bisa berangkat dari rumah beliau yang jauh sekitar 8 hingga 10 menit menggunakan motor untuk shalat berjamaah dan memberikan kajian di Pondok Darul Hijrah kepada para santri. dan pernah beberapa kali mengalami kecelakaan karena keterbatasan pandangan saat gelap, tetapi itu tidak menyurutkan semangat, ungkap beliau. Hal ini menjadi teladan bagi umat Islam untuk tetap istiqamah dalam beribadah.

Foto dengan resolusi terbaik silahkan klik link  DOWNLOAD

BACA JUGA:
Membangun Generasi Qur’ani di Era Modern
Mencari Malam Lailatul Qadar: Tanda dan Amalan yang Dianjurkan

Amalan Utama di Malam Lailatul Qadar

Untuk mengoptimalkan ibadah malam Lailatul Qadar, berikut amalan yang dianjurkan Rasulullah:

  1. Memperbanyak I’tikaf di masjid guna mendekatkan diri kepada Allah.
  2. Membaca doa yang diajarkan Rasulullah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:

    اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
    “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku.”

  3. Berdoa di waktu mustajab, seperti saat berbuka, setelah shalat, dan ketika sahur.
  4. Membaca Al-Qur’an, karena satu huruf Al-Qur’an bernilai sepuluh kebaikan, apalagi di bulan Ramadhan.

Doa yang dianjurkan Rasulllah: Kesimpulan

Sebagai seorang Muslim, kita harus memanfaatkan momentum Ramadhan untuk memperbaiki diri. Ust. Weldy menutup kuliahnya dengan mengingatkan pentingnya evaluasi diri, sebagaimana dalam ungkapan:

“Man kana yaumuhu khoiron min amsihi fa huwa robihun” (Siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, ia adalah orang yang beruntung).

Dengan demikian, mari kita maksimalkan ibadah di 7 malam terakhir Ramadhan dan memohon ampunan dengan doa yang dianjurkan Rasulullah agar memperoleh keberkahan malam Lailatul Qadar.

Please follow and like us:

2 thoughts on “Doa yang Dianjurkan Rasulullah – Doa-Doa yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar – Kuliah subuh 22 Ramadhan 1446 H”

    1. Terimkasih atas kunjungannya, introspeksi yang dimaksud ini lebih ke peninjauan atau koreksi terhadap (perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya) yang kurang maksimal dilaksankana pada hari-hari sebelumnya dalam menjalankan ibadah puasa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *