Peresmian Masjid Nurul Anshar: Jejak Bersejarah Ulama Kharismatik
📍 Martapura, 08 April 2025 – Masjid Nurul Anshar merupakan bagian penting dari sejarah Pondok Darul Hijrah Cindai Alus di Martapura. Masjid bukan sekadar bangunan ibadah, namun juga menjadi simbol spiritualitas yang dalam. Peresmiannya pada 30 Agustus 1992 M atau 2 Rabiul Awwal 1413 H menjadi momen bersejarah yang masih dikenang hingga kini.
Masjid Nurul Anshar dan Para Tokoh Besar
Dalam suasana penuh kekhidmatan, Masjid Nurul Anshar diresmikan oleh tokoh-tokoh besar yang membawa pengaruh kuat di masyarakat. Hadir pada saat itu K.H. M. Zaini Ghani (Guru Sekumpul), K.H. Badaruddin (Guru Ibad), serta perwakilan dari Gubernur Kalimantan Selatan, yaitu Drs. Edy Rosari. Ketiganya membubuhkan tanda tangan pada batu prasasti, sebagai penanda resmi berdirinya masjid yang mulia ini.
Guru Sekumpul dan Momen Mengharukan
Foto-foto dokumentasi menjadi saksi bisu peristiwa penting ini. Pada foto pertama, tampak Guru Ibad memegang mikrofon, dikelilingi oleh tokoh-tokoh lainnya. Di sebelah kiri beliau, hadir Guru Sekumpul dan Habib Ahdal. Sedangkan di sisi kanan, terlihat Tokoh Masyarakat dan utusan dari Gubernur Kalsel. Keterlibatan mereka memperlihatkan betapa pentingnya acara ini dalam sejarah Pondok Darul Hijrah.
Folder Foto bisa diDOWNLOAD
Sambutan Penuh Makna di Masjid Nurul Anshar
Foto kedua memperlihatkan K.H. Zarkasyi Hasbi saat memberikan sambutan di podium. Sambutan tersebut menggambarkan semangat dan harapan besar terhadap peran Masjid di masa depan. Transisi dari satu rangkaian acara ke rangkaian berikutnya berjalan lancar dan penuh khidmat.
Kehadiran Tamu Undangan yang Khusyuk
Dokumentasi berikutnya, yang terekam dalam foto ketiga, menunjukkan para tamu undangan dan masyarakat sekitar yang menghadiri peresmian dengan penuh kekhusyukan. Suasana ini memperlihatkan betapa besar antusiasme dan kecintaan masyarakat terhadap keberadaan masjid ini.
Penyambutan yang Menggugah Hati
Pada foto keempat, K.H. Gufron dengan sorban yang dikalungkan di leher bersama Ust. Supian Abd. Muin tampak menyambut para tamu dengan hangat. Kehangatan ini menambah kesan mendalam dari peristiwa peresmian Masjid ini yang tidak hanya sarat spiritualitas, namun juga penuh rasa kekeluargaan.

Langkah Penuh Berkah Menuju Masjid Nurul Anshar
Foto kelima menangkap momen langkah Guru Sekumpul yang didampingi oleh K.H. Hamdani Azmi saat menuju masjid yang akan diresmikan. Di belakang beliau, terlihat Ust. Burhan yang pada waktu itu masih menjadi santri. Setiap langkah mereka seolah membawa keberkahan dan harapan besar bagi kemajuan pondok dan masjid ke depannya.
Kehadiran Guru Sekumpul yang Tak Terlupakan
Kehadiran Guru Sekumpul pada peresmian Masjid Nurul Anshar adalah kunjungan pertama beliau ke Pondok Darul Hijrah Cindai Alus. Dua tahun setelahnya, beliau kembali dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Perjalanan spiritual ini membentuk benang merah yang mempererat hubungan antara ulama, santri, dan masyarakat.
Baca Juga :
-
Drama Ashabul Kahfi: Nostalgia Kisah Epik di Pondok Darul Hijrah Tahun 1989
-
Nostalgia Santri Tempo Dulu (1986-1989) di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus – Part 1
-
Mengenang Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1994 di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus
Sumber:
Ust. Basuki Rahman, S.Pd. (Alumni ke-1 Pondok Darul Hijrah)
Ust. Muhammad Mukhtar, M.Pd. dan kawan-kawan (Alumni ke-3 Pondok Darul Hijrah)
سبحان الله
ماشاء الله
Sweet. Memory