Absen Disiplin Jadi Awal Kegiatan Usai Libur
Martapura, 11 April 2025 – Disiplin santri menjadi perhatian utama saat para santri Pondok Darul Hijrah kembali dari libur panjang. Setelah para santri tiba di pondok, kegiatan langsung diawali dengan apel dan absen disiplin. Kegiatan ini menjadi rutinitas penting (sunnah Pondok) yang dilaksanakan setiap kali santri kembali dari libur, baik itu libur Ramadhan maupun libur semester.
Kegiatan absen disiplin ini tidak hanya sebatas mencatat kehadiran. Namun, lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk menyampaikan arahan serta pesan-pesan kedisiplinan dari pimpinan pondok.

Foto dengan kualitas terbaik bisa klik tautan DOWNLOAD
Pesan Pimpinan: Disiplin Santri Cerminan Akhlak
Pada kesempatan ini, Pimpinan Pondok Darul Hijrah, Drs. K.H. Muhammad Nasrul Mahmudi, memberikan sambutan yang penuh makna. Beliau menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada seluruh santri, mengingat nuansa Idul Fitri 1446 H masih terasa. Selain itu, beliau juga mengucapkan selamat datang kembali kepada seluruh santri di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus.
Transisi dari masa libur ke masa aktif di pondok, menurut beliau, harus dibarengi dengan kedisiplinan. Oleh karena itu, disiplin santri menjadi tolok ukur dalam menilai kesiapan mental dan spiritual para santri dalam menuntut ilmu.

Sanksi dan Aturan: Pilar Disiplin Santri
Dalam sambutannya, K.H. Muhammad Nasrul Mahmudi juga menyampaikan apresiasi kepada santri yang datang tepat waktu. Sebaliknya, bagi santri yang tidak disiplin, telah disiapkan sanksi sesuai dengan maklumat libur yang telah diumumkan sebelumnya. Menurut beliau, pemberian sanksi bukanlah untuk menghukum, melainkan sebagai bentuk penerapan nilai kedisiplinan di pondok.
“Pemberian sanksi bukan berarti memberikan celah untuk terlambat, tetapi itulah aturan di pondok. Nilai kedisiplinan tidak bisa diukur dengan materi,” tegas beliau dalam sambutannya yang disambut khidmat oleh para santri.

Fokus dan Niat: Pondasi Disiplin Santri
Melanjutkan arahannya, Pimpinan Pondok juga menekankan pentingnya niat ikhlas dalam menuntut ilmu. Ia mengingatkan seluruh santri agar menjadikan ibadah dan menuntut ilmu sebagai tujuan utama selama berada di pondok.
“Barang siapa yang berniat ikhlas karena Allah, maka Allah akan menunjukkan banyak jalan,” ungkap beliau, memberikan motivasi bagi seluruh santri untuk memperkuat niat dan komitmen dalam menuntut ilmu.
Tasafuh: Simbol Rendah Hati
Setelah apel absen disiplin selesai, kegiatan dilanjutkan dengan tasafuh atau saling bersalaman dan bermaaf-maafan antar santri dan guru. Kegiatan ini menjadi simbol ketawadhu’an serta bentuk nyata dari nilai kedisiplinan santri dalam menjaga ukhuwah Islamiyah.
Pimpinan pondok juga menginstruksikan kepada seluruh wali kelas untuk memimpin proses pengabsenan lanjutan setelah kegiatan tasafuh selesai. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan tidak hanya bersifat formalitas, tetapi juga menjadi bagian dari setiap aktivitas santri di pondok.

Foto dengan kualitas terbaik bisa klik tautan DOWNLOAD
Pesan Penutup: Disiplin Merupakan Bagian dari Iman
K.H. Abdul Qadir, sebelum menutup apel dengan doa, juga menyampaikan pesan penting mengenai disiplin. Menurut beliau, kehidupan tidak bisa dipisahkan dari disiplin. Agama Islam pun mengajarkan kedisiplinan dalam segala aspek, mulai dari waktu shalat hingga tata cara bersuci.
Beliau juga meminta agar para ustadzah dan wali kelas santri putri melaksanakan tasafuh dan pengabsenan di mushalla, sebagai bentuk penghormatan terhadap adab dan kedisiplinan dalam pondok.
Mengakhiri arahannya, beliau mengutip uslub Arab:
“Laisa al-‘îdu liman labisa al-jadîd, innama al-‘îdu liman thâ’atuhu tazîd.”
Artinya: “Hari raya bukanlah milik orang yang memakai pakaian baru, tetapi hari raya adalah milik orang yang ketaatannya bertambah.”

View this post on Instagram
Disiplin kunci kesuksesan
Terimakasih sudah mengungjungi Website Pondok Darul Hijrah 🙏🙏
Disiplin.. hidup…