Pembukaan Amaliyah Tadris Resmi Dimulai di Pondok Darul Hijrah
Martapura, 15 April 2025 – Pembukaan amaliyah tadris secara resmi dibuka oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah bagi seluruh Santri Akhir Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah (TMI) tahun 2025. Pada pagi yang penuh semangat ini, pembukaan amaliyah tadris berlangsung di Aula Pondok Pesantren Darul Hijrah Cindai Alus Martapura tepat pukul 08.00 WITA, dihadiri oleh seluruh dewan guru dan para musyrif.
Acara ini menandai awal dari proses penting yang nantinya akan membentuk karakter dan kesiapan santri akhir sebagai calon pendidik. Dengan demikian, momen pembukaan ini menjadi titik tolak dari perjalanan mereka dalam dunia pendidikan.
Foto dengan resolusi terbaik silahkan klik DOWNLOAD
Amaliyah Tadris: Bekal Pendidik Islami
Sebagai bagian dari kurikulum TMI, amaliyah tadris menjadi rangkaian kegiatan yang wajib dilalui oleh santri akhir. Melalui kegiatan ini, pondok berupaya mencetak generasi pendidik islami yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mempraktikkan ilmu secara langsung. Maka dari itu, amaliyah tadris menjadi bekal utama bagi santri saat mereka kelak terjun ke tengah masyarakat nantinya.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat aspek akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keikhlasan, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam mengajar. Oleh sebab itu, setiap proses dalam amaliyah tadris dipantau secara ketat oleh musyrif dan guru pembimbing.
Baca Juga:
Persiapan Amaliyah Tadris
Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura, yakni Drs. K.H. Muhammad Nasrul Mahmudi, Kiai Asnawari Rahman, S.Ag., dan K.H. Abdul Qadri, S.H.I., menegaskan pentingnya persiapan menyeluruh dalam pelaksanaan amaliyah tadris. Salah satu poin yang ditekankan adalah I’dad (persiapan materi) dan Thuruqu Tadris (metode mengajar) yang benar, dan terkhusus persiapan mental menjadi pendidik dan pengajar.
Para pimpinan pondok menyampaikan pesan penting berupa kutipan dari K.H. Hasan Abdullah Sahal:
“At-thariqah ahammu mina-l-maddah, wa al-mudarris ahammu mina-t-thariqah, wa ruhu-l-mudarris ahammu mina-l-mudarris nafsihi.”
Yang artinya, “Metode lebih penting dari materi, dan guru lebih penting dari metode, dan semangat guru lebih penting dari guru itu sendiri.”
Pesan tersebut memberikan penekanan bahwa dalam proses pendidikan, jiwa pendidik harus menjadi inti dari keberhasilan pengajaran.
Arahan Teknis oleh Ust. Noor Irfansyah
Setelah acara pembukaan dan pengarahan, sesi teknis amaliyah tadris disampaikan oleh Ust. Noor Irfansyah. Beliau menjelaskan alur pelaksanaan, penjadwalan, serta evaluasi yang akan dijalani oleh para santri selama masa praktik. Penjelasan ini bertujuan memastikan seluruh peserta memahami prosedur dengan baik dan siap melaksanakannya secara optimal.
Dengan demikian, pembukaan amaliyah tadris ini tidak hanya menjadi seremoni awal, tetapi juga pembekalan komprehensif demi suksesnya seluruh tahapan kegiatan.