Yayasan Pendidikan Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura hadiri undangan desa tentang halal bihalal dan rembuk stunting 2025

rembuk stunting 2025 – Pondok Darul Hijrah hadiri undangan rembuk stunting – cindai alus martapura – prov kalsel

Please follow and like us:

🏡 Darul Hijrah Hadiri Rembuk Stunting 2025 di Desa Cindai Alus

Rembuk stunting 2025 menjadi agenda penting bagi pemerintah desa Cindai Alus dalam rangka menurunkan angka stunting secara kolaboratif. Pada kesempatan ini, rembuk stunting 2025 juga dirangkaikan dengan acara Halal Bihalal, yang dilaksanakan pada Senin, 21 April 2025 pukul 13.00 WITA di Pendopo Desa Cindai Alus.

Acara ini merupakan tindak lanjut dari undangan resmi yang dikirim oleh Pambakal atau Kepala Desa Cindai Alus yang diterima pada Sabtu, 19 April 2025. Dari 32 undangan yang tersebar, Yayasan Pendidikan Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura menjadi salah satu pihak yang turut hadir.


Baca juga:
  1. Pondok Darul Hijrah Martapura terima Kunjungan IAI Tazkia Bogor
  2. Penerimaan Santri Baru 2025 Resmi Dimulai

👥 Perwakilan Darul Hijrah dan Kehadiran Lintas Unsur

Sebagai bentuk partisipasi aktif, yayasan menunjuk Ust. Muhammad Aldo Febrian untuk mewakili pada kegiatan tersebut. Acara ini turut dihadiri oleh unsur penting lainnya seperti Tenaga Ahli Kabupaten, pihak Kecamatan, Babinsa, RT, UPTD Puskesmas Martapura 1, Pustu, BPD Cindai Alus, PKK Desa, kepala sekolah yayasan, serta tokoh masyarakat Cindai Alus.

Dengan banyaknya unsur yang hadir, diskusi yang berlangsung berjalan aktif dan menyentuh berbagai aspek pencegahan stunting di tingkat desa.

🗣️ Isi Paparan dalam Forum Rembuk Stunting

Menurut Ust. Aldo, forum ini dipimpin oleh tiga pembicara utama, yaitu dari TA Kabupaten Banjar, Camat Martapura, dan Kepala Desa Cindai Alus. Mereka menyampaikan poin-poin penting mengenai kelompok rentan yang perlu mendapatkan perhatian dalam upaya pencegahan stunting.

Kelompok tersebut meliputi:

  1. Ibu hamil, yang disarankan untuk menjaga gizi seimbang dan memeriksakan kandungan secara rutin.

  2. Ibu menyusui, yang dianjurkan memberikan ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan hingga dua tahun.

  3. Remaja, khususnya remaja putri, yang harus rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD).

  4. Balita (0-59 bulan), yang harus mendapatkan imunisasi lengkap, MPASI bergizi, dan dipantau tumbuh kembangnya.

  5. Ayah, yang juga berperan aktif dalam mendukung pemberian gizi dan ASI.

  6. Anak usia di bawah dua tahun, yang sangat rentan sehingga perlu perhatian ekstra.

🤝 Peran Puskesmas dan Pemerintah Desa

Ust. Aldo menyampaikan bahwa 3 nara sumber menjelaskan bahwa dalam setiap poin tersebut, peran Puskesmas dan Pemerintah Desa Cindai Alus sangat ditekankan. Kolaborasi antara keduanya menjadi kunci dalam menyukseskan program cegah stunting secara menyeluruh.

📆 Langkah Lanjutan: Kelas Hamil dan Posyandu Bulanan

Sebagai bentuk nyata dari program berkelanjutan, Pemerintah Desa Cindai Alus berencana untuk mengadakan kelas ibu hamil serta kegiatan posyandu setiap bulan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi, kesehatan ibu, serta pertumbuhan anak sejak dini, jelas Ust. Aldo, mengutip pemaparan 3 nara sumber tersebut.


Foto kegiatan bisa dilihat dengan klik Download


Please follow and like us:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *