Ujian Tertulis Dimulai di Darul Hijrah 2 Banjarbaru
Martapura, 28 Mei 2025 – Pondok Darul Hijrah 2 Banjarbaru resmi memulai pelaksanaan ujian tahriri atau ujian tertulis pada hari ini. Ujian ini dijadwalkan berlangsung hingga 5 Juli 2025. Hal ini disampaikan oleh Ust. Abdalla Fikri selaku panitia ujian di Pondok Darul Hijrah 2 Banjarbaru. Pondok Darul Hijrah 2 Banjarbaru adalah Pondok Cabang dari Pondok Darul Hijrah Cindai Alus yang berlokasi di Desa Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan.
Sejak awal, panitia sudah menyiapkan segala hal yang diperlukan. Mulai dari jadwal, pengawas, hingga kesiapan ruangan. Oleh karena itu, ujian dapat berjalan tertib dan lancar sejak hari pertama diselenggarakan.
Baca Juga:
Ujian Tahriri Lanjutan dari Ujian Syafahi
Sebelum mengikuti ujian tertulis, para santri telah menyelesaikan ujian syafahi atau ujian lisan. Ujian tersebut berakhir pada 26 Mei 2025. Dengan demikian, santri langsung melanjutkan ke tahap berikutnya. ungkapt Ust. Abdalla Fikri.
Selain itu, transisi antar ujian ini cukup mulus. Para santri tetap berada dalam suasana belajar yang intens. Hal ini membuat mereka lebih siap menghadapi ujian pada semester genap ini.
Lingkungan Pondok Mendukung Ujian Tertulis yang Kondusif
Pondok Darul Hijrah 2 terletak di Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Karena berada jauh dari jalan raya, suasana pondok sangat tenang. Inilah yang membuat pelaksanaan ujian tertulis terasa lebih nyaman.
Di sisi lain, kerja sama antara guru, panitia, dan santri terlihat sangat baik. Setiap ruang ujian tertata rapi. Setiap santri hadir tepat waktu. Maka tak heran, suasana ujian menjadi tertib dan terjaga dengan baik di Pondok Darul Hijrah 2 Banjarbaru ini.
Harapan Pondok dari Pelaksanaan Ujian
Melalui pelaksanaan ujian tertulis ini, pondok berharap para santri bisa menunjukkan hasil terbaik. Bukan hanya dari sisi nilai, tetapi juga dari sikap dan kedisiplinan. Dengan adanya ujian ini bukan berarti setelah ujian para santri tidak lagi belajar. Hakikatnya ujian adalah untuk belajar, bukan belajar untuk ujian.
Oleh karena itu, ujian ini dianggap penting. Tidak hanya sebagai penilaian akademik, namun juga sebagai sarana pembentukan karakter. Pondok ingin mencetak santri yang unggul secara ilmu dan akhlak.