materi penyebaran islam di banjar menghadirkan pangeran khairul shaleh

Penyebaran Islam di Banjar – Sejarah Islam dan Kesultanan Banjar

Please follow and like us:

Penyebaran Islam di Tanah Banjar Jadi Topik Kuliah Umum STIT

Martapura, 21 Juni 2025 — Penyebaran Islam di Banjar menjadi sorotan utama dalam Kuliah Umum Spesial yang digelar oleh STIT Darul Hijrah pada Jumat, 20 Juni 2025. Kegiatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa, yang memenuhi aula kampus sejak sore hari.

Sebagai bagian dari inovasi pembelajaran, STIT Darul Hijrah menghadirkan program kuliah langsung dari sumbernya dengan mendatangkan narasumber yang benar-benar kompeten. Inisiatif ini menjadi arah baru bagi kampus dalam menciptakan suasana perkuliahan yang aktif, interaktif, dan berbobot secara teoritis.


Baca Juga:
  1. Wisuda Sarjana Strata Satu IX STIT Darul Hijrah: Meriah dan Penuh Prestasi
  2. Tongkat Pedel Wisuda Warnai Prosesi Wisuda IX STIT Darul Hijrah

Kesultanan Banjar dan Akar Penyebaran Islam di Tanah Banjar

Pada kesempatan tersebut, hadir tokoh nasional Ir. H. Pangeran Khairul Saleh, M.M., yang juga merupakan keturunan bangsawan Kesultanan Banjar. Acara yang dimulai pukul 16.00 WITA ini dibuka langsung oleh Ketua STIT, Ust. Awad, M.A., dengan sambutan hangat yang menekankan pentingnya mengenal sejarah lokal sebagai pondasi pendidikan Islam yang kuat.

Dalam materinya, Pangeran Khairul Saleh menjelaskan secara rinci bagaimana penyebaran Islam di Banjar bermula dari transformasi Kerajaan Hindu-Buddha menjadi kerajaan Islam. Ia menuturkan bahwa Raden Samudera, setelah memeluk Islam, kemudian bergelar Sultan Suriansyah — raja Muslim pertama Kesultanan Banjar.


Peran Ulama Lokal dalam Penyebaran Islam 

Lebih lanjut, Pangeran Khairul menekankan pentingnya peran Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Ulama besar ini memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam yang damai dan berbasis pendidikan. Selain itu, beliau juga menyampaikan silsilah kesultanan secara kronologis — mulai dari Sultan Suriansyah hingga Sultan Adam Al-Watsiq Billah — yang semuanya berkontribusi memperkuat dakwah Islam dan sistem pemerintahan berbasis syariah.


Dakwah Damai Menjadi Strategi Penyebaran Islam

Sesi berikutnya diisi oleh Bapak Ahmad Barjie B., seorang sejarawan lokal yang memperdalam analisis peran strategis Kesultanan Banjar. Ia memaparkan bahwa penyebaran Islam tidak dilakukan melalui kekerasan, melainkan pendekatan damai dan persuasif. Menurutnya, dalam buku “Sejarah Banjar dan Kerajaan Islam Nusantara”, disebutkan bahwa kesultanan aktif mengirim ulama ke wilayah-wilayah pelosok, termasuk ke suku Dayak di pegunungan Meratus.

Pendekatan ini dilakukan dengan membangun masjid, pesantren, serta menjalin komunikasi budaya yang harmonis. Hal ini membuktikan bahwa sejarah bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan fondasi nilai perjuangan generasi muda.


Penutup dan Harapan STIT Darul Hijrah

Dengan menghadirkan narasumber berkompeten seperti Pangeran Khairul Shaleh dan sejarawan lokal, STIT Darul Hijrah berharap dapat terus menyelenggarakan kuliah umum yang menyenangkan, edukatif, dan membentuk karakter Islami. Ke depan, program seperti ini diharapkan memperkaya pengetahuan mahasiswa sekaligus memperkokoh semangat akademik mereka dalam membangun masyarakat berbasis nilai-nilai Islam.

dosen dan mahasiswa menyimak materi penyebaran islam di banjar yang dibawakan pangeran H. Khairul Shaleh 

Foto lebih banyak dengan resolusi terbaik silahkan klik Download

 

Please follow and like us:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *