BRIDA KALSEL Kunjungi Pondok Darul Hijrah Bahas Model Pesantren Modern Berbasis Kearifan Lokal
Martapura, 13 Oktober 2025 — Badan Riset dan Inovasi Daerah Kalimantan Selatan (BRIDA Kalsel) melakukan kunjungan resmi ke Pondok Darul Hijrah Cindai Alus. Kunjungan ini berlangsung pada Senin sore, tepat setelah shalat Asar, sekitar pukul 17.30 Wita, di ruang pimpinan pondok.
Kehadiran tim BRIDA Kalsel disambut langsung oleh Pimpinan Pondok Darul Hijrah, Drs. K.H. M. Nasrul Mahmudi, dan Kiai Asnawari Rahman, S.Ag., didampingi tiga pengurus pondok lainnya. Suasana pertemuan berlangsung hangat dan cair, karena Pimpinan Pondok kembali bertemu dengan teman lamanya yaitu pa Ratno.
BRIDA Kalsel Bahas Kajian Pesantren Modern
Tim BRIDA Kalsel dipimpin oleh Prof. Muhammad Handry Imansyah, MAM., Ph.D., akademisi dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Beliau hadir bersama beberapa anggota tim lainnya, yaitu Prof. Dr. Soeratno, M.Pd., Drs. Soekarni, M.Si., Dr. Muzdalifah, SE., M.Si., dan Ryan Juminta Anward, SE., M.Sc.
Kunjungan ini merupakan bagian awal dari kegiatan kajian pengembangan model pesantren modern berbasis kearifan lokal di Kalimantan Selatan. Kajian tersebut merupakan bagian dari Naskah Akademik Model Pesantren Modern Paripurna Tahun 2025 yang tengah digarap oleh BRIDA bersama sejumlah akademisi dari ULM dan Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin.
Sinergi Pesantren dan Dunia Akademik
Dalam dialog tersebut, Pimpinan Pondok Darul Hijrah berbagi pandangan mengenai konsep pendidikan pesantren modern yang menekankan keseimbangan antara ilmu agama, pengetahuan umum, dan pembentukan karakter. Pesantren diharapkan tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga pusat pengembangan nilai sosial, kedisiplinan, dan kemandirian santri. K.H. M. Nasrul Mahmudi mengingatkan bahwa dalam pengelolaan pesantren, pengurus harus mengerti dan memahami pesantren itu sendiri.
Prof. Handry menyampaikan apresiasinya terhadap sistem pendidikan di Darul Hijrah yang telah mampu memadukan tradisi pesantren dengan pendekatan modern. Ia menegaskan bahwa BRIDA Kalsel berkomitmen menjadikan hasil kajian ini sebagai model pengembangan pesantren berkelanjutan di Kalimantan Selatan. dalam penyampaiannya tim dari Badan Riset Daerah menegaskan bahwa kajian ini adalah amanah dari Gubernur kepada BRIDA untuk mewujudkan janji beliau saat kampanye, yaitu tentang pesantren modern. Oleh karenanya Pondok Darul Hijrah Cindai Alus dianggap pesantren modern yang layak untuk diminta masukkannya.
Langkah Awal Menuju Kajian Lanjutan
Pertemuan ini menjadi awal dari serangkaian kunjungan dan wawancara mendalam yang akan dilakukan oleh tim BRIDA. Mereka berencana untuk kembali melakukan pendalaman di waktu mendatang guna memperkaya data dan hasil penelitian.
Dengan adanya sinergi antara BRIDA Kalsel, dunia akademik, dan lembaga pesantren, diharapkan muncul gagasan baru dalam memperkuat sistem pendidikan pesantren modern yang tetap berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal Kalimantan Selatan.