Kajian Bab Tentang Puasa: Pentingnya Niat dan Keutamaan Puasa
Martapura, (Senin, 17 Februari 2025) pengajian rutin setiap Senin sore bada asar yang diasuh oleh K.H. Abdul Qadir, S.H.I. di Masjid Pondok Darul Hijrah kembali digelar dengan penuh antusiasme. Dalam kajian ini, beliau membahas bab tentang puasa dari kitab Ihya Ulumiddin yang dikarang oleh Imam Al-Ghazali.
Pada kesempatan tersebut, pembacaan kitab Maraqi Al-Ubudiyyah juga berlangsung dengan khidmat. Kitab ini merupakan syarah dari Bidayatul Hidayah, karya monumental Imam Al-Ghazali yang ditulis oleh Syaikh Nawawi Al-Bantani. Hadirin, yang terdiri dari santri, guru mukim, dan masyarakat sekitar Pondok Darul Hijrah, mengikuti kajian dengan penuh perhatian.
Adab Berwudu Sebelum Pembahasan Bab Puasa
Sebelum memasuki pembahasan tentang puasa, K.H. Abdul Qadir terlebih dahulu mengulas bab adab berwudu. Dalam kajian ini, beliau mengajarkan doa-doa yang dianjurkan saat berwudu sebagaimana tercantum dalam kitab Maraqi Al-Ubudiyyah. Beberapa santri Darul Hijrah yang mampu melafalkan doa dengan benar mendapatkan reward sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi santri lainnya.
Pentingnya Memahami Bab Tentang Puasa
Setelah membahas adab berwudu, K.H. Abdul Qadir membuka kitab Ihya Ulumiddin untuk mengulas hukum-hukum puasa. Beliau menekankan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai latihan dalam mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
Saat ini kita berada di Bulan Sya’ban, maka beliau mengingatkan jamaah agar menyiapkan diri dan memahami tata cara puasa dengan baik. Hal ini penting karena sebentar lagi umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadan yang penuh berkah.
Niat Puasa dan Keutamaannya
Dalam kajian ini, K.H. Abdul Qadir menegaskan pentingnya niat dalam ibadah puasa. Beliau menyampaikan bahwa niat merupakan salah satu syarat sahnya puasa. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk berniat setiap malam di bulan Ramadan agar puasanya diterima oleh Allah Swt.
Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang keutamaan puasa sunah di bulan Syaban khususnya pada Nisfu Sya’ban. Puasa ini sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai bentuk persiapan menjelang Ramadan.
Doa Bersama dan Harapan untuk Ramadan
Kajian ini diakhiri dengan doa bersama agar seluruh jamaah diberikan keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan disampaikan menemui bulan Ramadhan, serta berdo’a untuk kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan nantinya. Harapannya, ilmu yang diperoleh dari pengajian ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga jamaah semakin memahami esensi dari ibadah puasa dan mampu mengamalkannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.