Perpotoan sebelum kegiatan Haflatut Takharruj tahun 2025

Haflatut Takharruj – Santri Akhir TMI Angkatan XXXIII – Pondok Darul Hijrah Cindai Alus – Ponpes di Martapura

Please follow and like us:

Haflatut Takharruj TMI Darul Hijrah 2025: Simbol Perjalanan Santri Akhir

Martapura, 18 Mei 2025 – Haflatut Takharruj tahun ini kembali digelar dengan penuh khidmat dan kebanggaan. Kegiatan ini menjadi simbol pelepasan santri akhir Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (TMI) Pondok Pesantren Darul Hijrah angkatan ke-33, sekaligus momentum sakral Haflatut Takharruj sebagai penutup perjalanan panjang selama 4 hingga 6 tahun di pesantren.

Selama itu, para santri digembleng secara intensif dalam pendidikan berbasis skill, karakter dan spiritual. Proses panjang ini menjadi bekal untuk menghadapi tantangan kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Maka dari itu, transisi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdian santri di tengah umat.


Baca Juga:
  1. Pemimpin Masa Depan: Pembekalan Santri Akhir Pondok Darul Hijrah
  2. Amaliyah Tadris: Wajib bagi Santri Akhir

Momen Haru dalam Prosesi Pengukuhan

Kegiatan Haflatut Takharruj yang berlangsung pada Ahad, 18 Mei 2025 M / 20 Dzulqa’dah 1446 H ini menjadi momen penuh haru. Prosesi pengukuhan alumni dilakukan oleh tiga tokoh utama Pondok Darul Hijrah: Drs. K.H. M. Nasrul Mahmudi, Kiai Asnawari Rahman, S.Ag., dan K.H. Abdul Qadir, S.H.I. Transisi status santri menjadi alumni disaksikan oleh ribuan pasang mata, mulai dari wali santri, para guru, hingga adik kelas mereka.

Dengan demikian, Haflatut Takharruj tidak sekadar seremoni, tetapi puncak dari capaian perjuangan belajar yang dibungkus dalam nuansa spiritual. Hal ini menjadi momen penting dalam hidup para santri, yang kini akan melangkah ke medan juang yang lebih luas.


Pesan Spiritualitas 

Pelaksanaan kegiatan kali ini, para pimpinan pondok menyampaikan pesan moral yang mendalam. Para alumni diminta menjaga almamater dengan akhlak yang baik, beribadah secara konsisten, serta menghormati orang tua dan guru. Nilai-nilai ini menjadi warisan tak ternilai dari kehidupan di pesantren.

Selain itu, transisi ini menjadi pengingat bahwa perjuangan tidak berhenti ketika meninggalkan pondok. Justru saat itulah pendidikan di pesantren diuji: apakah benar-benar melekat dalam karakter mereka ketika kembali ke tengah masyarakat.


Pelaksanaan yang Lebih Meriah

Haflatut Takharruj tahun ini menjadi lebih meriah karena dilaksanakan di lapangan Pondok Darul Hijrah Cindai Alus. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di aula karena pembatasan saat pandemi COVID-19. Dengan melibatkan seluruh santri dan guru, acara ini terasa lebih istimewa dan berkesan.

Namun demikian, kemeriahan tetap dibingkai dengan suasana khusyuk. Transisi santri akhir menjadi alumni disambut dengan doa dan harapan, agar ilmu dan akhlak yang didapat selama ini benar-benar membawa berkah.


Penutup: Haflatut Takharruj dan Awal Perjuangan

Akhirnya, Haflatut Takharruj bukan hanya penanda tamatnya pendidikan formal, tetapi juga awal perjuangan santri di tengah masyarakat. Diharapkan semangat pesantren terus tertanam dalam jiwa mereka, agar senantiasa menjadi insan yang membawa manfaat dan inspirasi.

Dengan Haflatut Takharruj, para alumni siap menjalani babak baru kehidupan, berbekal ilmu, akhlak, dan semangat pesantren.

penyerahan wakaf gazebo santri akhir kepada pimpinan pondok berupa pada kegiatan Haflatut Takharruj tahun 2025 penyerahan hadiah kepada santri akhir yang menghafal hadist terbaik oleh pimpinan pondok pada kegiatan Haflatut Takharruj 2025 penyampaian laporan panitia Haflatut Takharruj tahun 2025


Foto lebih banyak dan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH


 

Please follow and like us:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *