Kunjungan Pesantren Tingkatkan Silaturahmi Alumni Gontor
Martapura, 21 Mei 2025 – Hari ini, telah berlangsung kunjungan pesantren dari Pondok Pesantren Nurul Haramain NW Narmada, Lombok Barat, NTB dan SMK Migas Balikpapan ke Pondok Darul Hijrah Cindai Alus, Martapura. Kunjungan ini berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025 dan menjadi ajang silaturahmi antar pesantren yang memiliki keterikatan melalui alumni Pondok Modern Darussalam Gontor.
Selain itu, kunjungan pesantren ini menjadi kesempatan berharga untuk memperkuat jejaring antar lembaga pendidikan Islam. Tujuannya adalah saling berbagi informasi dan pengalaman dalam pengelolaan serta perkembangan pondok alumni Gontor yang tersebar di Indonesia.
Baca Juga:
Pondok Darul Hijrah Sambut Perwakilan Nurul Haramain dan SMK Migas
Dalam kunjungan tersebut, hadir Ustadz Dzul Bashar selaku Koordinator Guru Pengabdian di Nurul Haramain Putra, serta Ustadz M. Nur Yadin, Wakil Kepala di SMK Migas Balikpapan. Menariknya, keduanya adalah putra dari pimpinan di lembaga masing-masing.
Sebelum ke Pondok Darul Hijrah, Ustadz Dzul telah lebih dulu mengunjungi sejumlah pondok alumni Gontor di Banten, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, kunjungan ini merupakan bagian dari tur silaturahmi untuk memperkuat hubungan antarpesantren.
Pondok Darul Hijrah Terhubung Lewat Alumni Gontor
Pertemuan ini juga menjadi momen reuni kecil antara para alumni Gontor. Ust. Dzul Bashar dan Ust. Yadin merupakan sahabat seangkatan Ust. Weldy Ahmad Fayadhi, S.E., yang kini menjadi Wakil Pengasuh Pondok Darul Hijrah 2 Banjarbaru. Pondok ini adalah cabang resmi dari Pondok Darul Hijrah Cindai Alus, yang berlokasi di Martapura, Kabupaten Banjar.
Mereka disambut hangat oleh Ust. Weldy bersama Ust. Ahmad Maidi (Kepala Bagian Pengabdian) dan Ust. Muhammad Bahroini (Sekretaris Pondok). Dengan demikian, suasana pertemuan berlangsung penuh keakraban.
Pertukaran Informasi Jadi Inti Kunjungan Pesantren
Selama sesi ramah tamah, para tamu dan tuan rumah saling bertukar cerita seputar pengelolaan pondok. Banyak informasi, tantangan, serta solusi yang dibagikan untuk memperkuat manajemen pesantren. Maka dari itu, acara ini bukan hanya pertemuan formal, melainkan juga forum berbagi pengalaman antarpesantren.
Cicipi Soto Banjar Sebelum Keliling Pondok Darul Hijrah
Sebelum melanjutkan perjalanan, para tamu diajak mencicipi kuliner khas daerah. Soto Banjar menjadi pilihan utama yang disantap di Banjarbaru. Setelah makan, rombongan kembali ke Pondok Darul Hijrah untuk melihat lebih dekat lingkungan pesantren.
Saat berkeliling, Ust. Dzul dan Ust. Yadin melihat santri berjalan sambil membawa buku. Pemandangan ini mengingatkan mereka pada masa persiapan ujian di Gontor. Mereka merasa terkesan karena budaya ini masih diterapkan secara konsisten di pondok ini.
Menghidupkan Mahfuzat di Pondok Darul Hijrah
Santri di Pondok Darul Hijrah senantiasa membawa buku ke mana pun mereka pergi. Hal ini sejalan dengan salah satu mahfuzat yang diajarkan di Gontor:
“خيرُ جليسٍ في الزمانِ كتابٌ”
Khairu jaliisin fiz-zamaani kitaabun
(Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku.)
Tradisi ini menjadi bukti bahwa semangat keilmuan tetap hidup di lingkungan pesantren, bahkan dalam aktivitas harian santri.
Penutup: Kunjungan Pesantren Sebagai Wujud Ukhuwah
Sebagai kesimpulan, kunjungan pesantren dari Nurul Haramain dan SMK Migas ke Pondok Darul Hijrah bukan sekadar agenda formal. Lebih dari itu, momen ini menunjukkan pentingnya ukhuwah Islamiyah di antara lembaga pendidikan Islam. Pertemuan seperti ini diharapkan terus berlanjut untuk mempererat persaudaraan dan kemajuan pesantren di Indonesia.
Foto dengan kualitas resolusi lebih baik bisa klik tautan UNDUH