Memasukkan Anak ke Pondok, Awal dari Perjalanan Hati
Memasukkan anak ke pondok adalah keputusan besar yang tidak lahir dari logika semata, melainkan dari kedalaman hati seorang ayah dan ibu. Keputusan ini adalah bentuk ikhtiar lahir batin, saat orang tua menyerahkan anak-anaknya ke lingkungan yang mendidik mereka bukan hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan nilai dan akhlak.
Pada 06 Juli 2025, Pondok Darul Hijrah Martapura menjadi saksi dari momentum penuh makna itu. Dalam suasana haru dan khidmat, silaturahmi antara pimpinan, dewan asatidz, dan wali santri baru dilangsungkan dengan tertib dan penuh kekhusyukan.
Baca Juga:
Pesan Pimpinan: Serahkan Anak dengan Hati yang Ikhlas
K.H. M. Nasrul Mahmudi, Pimpinan Pondok Darul Hijrah, dalam sambutannya menyampaikan nilai-nilai yang menyentuh nurani para orang tua. Beliau menegaskan bahwa memasukkan anak ke pondok bukan sekadar proses administrasi, tetapi penyerahan tanggung jawab kepada Allah dan lembaga pendidikan yang diamanahi umat.
“Alhamdulillah, di Darul Hijrah, anak-anak diantar langsung oleh orang tua, bukan oleh supir atau ojek. Itu bukti bahwa ada niat yang kuat dan hati yang hadir,” ujarnya dengan tegas namun lembut. Ia juga mengingatkan, bila ilmu hanya dituntut demi urusan perut, hasilnya pun hanya sebatas perut. Namun, bila tujuannya adalah menjadi anak sholeh, maka Allah akan menurunkan keberkahan atas niat tersebut.
Darul Hijrah: Pondok Umat, Bukan Milik Siapa-siapa
Lebih dari itu, Kiai Nasrul menegaskan bahwa Darul Hijrah adalah pondok wakaf. “Ini bukan pondok milik saya, bukan pula milik para asatidz. Ini pondok milik umat. Maka ia tidak bisa diwariskan, tidak bisa dikuasai, dan pondok Ini Berdiri dan Untuk Semua Golongan tidak tunduk pada partai atau organisasi manapun,” tegas beliau. menyatukan umat di atas ajaran Islam yang murni.
Di tengah arus pendidikan yang semakin duniawi, pondok ini berdiri kokoh dengan prinsip: mendidik untuk akhirat, bukan sekadar mencetak lulusan. Ia adalah tempat ibadah bagi penuntut ilmu, bukan hanya tempat belajar untuk naik kelas.
Membangun Harapan dan Menanam Doa: Bekal Memasukkan anak Ke Pondok
Dengan menundukkan hati, para wali santri mendengarkan nasihat demi nasihat yang menjadi bekal awal memasukkan anak ke pondok. Di akhir sambutannya, Pimpinan Pondok menyampaikan harapan agar setiap anak yang telah diamanahkan menjadi qurratu a’yun—penyejuk mata dan hati—bagi kedua orang tuanya.
Silaturahmi ini bukan sekadar agenda formal. Ia adalah pertemuan jiwa, tempat keikhlasan bertemu dengan harapan, dan tempat cita-cita masa depan disatukan dalam doa bersama. Maka dari itu, memasukkan anak ke pesantren bukan akhir dari tanggung jawab, melainkan awal dari perjuangan bersama membangun generasi.
Foto dengan resolusi terbaik silahkan klik Unduh
View this post on Instagram
View this post on Instagram
🙏🏻
Terimakasih sudah berkunjung 🙏🏻