Mencintai Al Quran – Tausiah Mencintai Al Quran oleh Ustadz H. Ma’mun Al Qurthuby

Please follow and like us:

Mencintai Al Quran sebagai Pedoman Hidup

Mencintai Al Quran adalah kunci utama bagi seorang muslim dalam menjalani kehidupan. Ustadz Ma’mun Al Qurthuby, M.Pd. Al-Hafizh, Mudir Karantina Tahfiz Al-Qur’an Nasional, dalam tausiyahnya menegaskan bahwa Al-Qur’an harus menjadi pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari agar setiap muslim senantiasa berada di jalan yang benar.

Kehadiran Ustadz Ma’mun Al Qurthuby – Mengamalkan Al Qur’an

Darul Hijrah – Pada pagi Jumat, 14 Februari 2025, setelah shalat Subuh berjamaah, para santri mendapat kehormatan dengan kehadiran Ustadz Ma’mun Al Qurthuby. Beliau bertindak sebagai imam shalat Subuh. Setelah itu, beliau bersama para santri melaksanakan tadarus Al-Qur’an. Acara dilanjutkan dengan tausiyah penuh hikmah yang menginspirasi para santri.

Dalam tausiyahnya, Ustadz Ma’mun menekankan pentingnya mencintai Al-Qur’an. Beliau mengajak santri semakin mendekatkan diri kepada kitabullah. Al-Qur’an harus menjadi pedoman hidup dalam segala aspek. Para santri juga didorong untuk menghafal, memahami maknanya, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tausiah Mencintai Al Quran oleh Ust. Qurtuby

Mengenang Alm. KH. Zarkasyi Hasbi – Menaladani Al Quran

Selain itu, Ustadz Ma’mun mengenang Alm. KH. Zarkasyi Hasbi. Tahun lalu mungkin menjadi pertemuan terakhir beliau dengan almarhum. Dengan penuh keharuan, beliau menyampaikan bahwa tahun ini tidak lagi dapat bertemu dengan beliau. Namun, semangat perjuangan almarhum dalam membina santri harus terus berlanjut. Santri diminta untuk mengambil hikmah dari dedikasi beliau dalam mengajarkan Al-Qur’an dan membimbing umat.

KH. Zarkasyi Hasbi adalah sosok yang tidak hanya mencintai Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkannya dalam keseharian. Keteladanan beliau harus terus dijadikan inspirasi bagi para santri agar mereka tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam.


Baca juga :

  1. Pembangunan Menara Falakiyah Berlanjut
  2. Rehab Asrama Santri

Menjaga Ucapan sebagai Bentuk Akhlak Mulia

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Ma’mun mengingatkan pentingnya menjaga ucapan sebagai bentuk akhlak mulia. Lisan adalah nikmat terbesar dari Allah yang bisa membawa kebaikan atau keburukan. Santri diingatkan agar selalu berkata baik dan menebarkan kebaikan melalui ucapan mereka. Hindari ghibah, fitnah, dan perkataan yang sia-sia.

Menjaga ucapan adalah bagian dari adab Islami yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ustadz Ma’mun menekankan bahwa ucapan yang baik tidak hanya mencerminkan keimanan seseorang, tetapi juga membawa kedamaian dalam kehidupan sosial. Sebaliknya, perkataan yang buruk dapat merusak hubungan dan menimbulkan kebencian.

Motivasi bagi Santri

Tausiyah ini memberikan motivasi besar bagi para santri. Mereka didorong semakin bersemangat dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an. Selain itu, mereka diajak menjaga akhlak dalam berucap dan berinteraksi dengan sesama. Setiap kata yang diucapkan harus mencerminkan nilai-nilai Islam yang penuh kasih sayang dan hikmah.

Dengan mencintai Al-Qur’an, santri diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlakul karimah dan penerus dakwah Islam. Mereka diingatkan bahwa ilmu yang diperoleh harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menghormati guru, berbuat baik kepada sesama, serta menjaga ucapan adalah wujud nyata dari kecintaan terhadap Al-Qur’an.

Semoga tausiyah ini menjadi bekal berharga bagi para santri dalam menjalani kehidupan mereka sebagai generasi Qur’ani yang berakhlak mulia.

Please follow and like us: