Mengenang Sosok Ulama Penuh Dedikasi: K.H. Ahmad Gazali Mukhtar
Martapura, 10 April 2025 – pada kali ini Tim Dokumentasi dan Publikasi mengulas tentang salah satu tokoh pendiri dan Pimpinan Pondok Darul Hijrah. Tokoh yang memiliki kharisma dan menjadi tauladan dan figur yang kuat. Sosok tokoh yang dimaksud pada ulasan kali ini adalah tokoh yang menjadi inspirasi bagi ummat Islam khususnya di Kalimantan Selatan terkhusus lagi generasi muda, guru dan para santri Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura. Mengenang sosok K.H. Ahmad Gazali Mukhtar adalah mengenang keteladanan seorang ulama yang penuh pengorbanan.
Mengenang sosok ini mengingatkan kita akan peran beliau sebagai pendiri tertua dan dituakan di antara para pendiri Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura. Sejak awal berdirinya pondok, beliau telah menunjukkan komitmen luar biasa terhadap pendidikan Islam, menjadikan pengabdian sebagai bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Folder Foto dengan kualitas lebih baik bisa di DOWNLOAD disini.
Hari Duka Pondok Darul Hijrah
Selasa, 13 Januari 2004 menjadi hari berkabung bagi keluarga besar Pondok Darul Hijrah. Pada pukul 11.30 WITA, K.H. Ahmad Gazali Mukhtar menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Banjarbaru, setelah enam hari dirawat akibat sakit yang mendadak menyerangnya pada 6 Januari 2004.
Hari itu seharusnya beliau berangkat ke Pondok Darul Ma’arif Amuntai, pesantren yang juga beliau dirikan. Namun, takdir berkata lain. Meski kondisi fisik beliau sudah melemah karena usia hampir 80 tahun, semangat untuk terus membina umat tetap membara.
Baca Juga :
Semangat Tak Pernah Padam
Mengenang sosok beliau juga berarti mengingat perjuangannya dalam mendirikan dua pondok pesantren besar. Dengan tubuh renta, mata yang mulai rabun, dan tulisan yang sulit dibaca, beliau tetap mengurus Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura dan Pondok Darul Ma’arif Amuntai.
Keluarga terdekat bahkan sudah lama meminta beliau beristirahat. Namun, semangat memperjuangkan umat tak pernah padam. Sejak muda, beliau mengelola Madrasah Ibtidaiyah Rukam, yang kemudian berkembang menjadi MTs dan akhirnya Pondok Darul Ma’arif. Bahkan, beliau terbiasa pulang tengah malam dengan sepeda butut setelah urusan ke Amuntai.
Riwayat Hidup Sosok Perintis Pendidikan Islam
K.H. Ahmad Gazali Mukhtar lahir pada 12 Mei 1927 sebagaimana tercantum dalam KTP. Setelah menyelesaikan pendidikan di Pondok Rakha Amuntai, beliau mendirikan Madrasah Ibtidaiyah di Desa Rukam Panyiuran Amuntai pada tahun 1949, saat masih bujangan.
Awalnya, kegiatan belajar mengajar dilakukan di dua buah mushalla, lalu berpindah ke rumah kosong, hingga akhirnya membangun madrasah dengan tiga lokal pada 1954, di atas tanah pinjaman. Ini menunjukkan bagaimana beliau memulai dari nol, tanpa menyerah.
Pendidikan Tinggi dan Keluarga
Tahun 1957, beliau melanjutkan pendidikan ke KMI Gontor dan langsung masuk kelas V KMI setelah melalui ujian. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai 11 orang anak, yang sebagian besar telah menjadi sarjana. Ia berhasil mendidik anak-anak dan para murid dengan baik.
Madrasah yang beliau kelola dikenal bermutu tinggi. Lulusan Madrasah Ibtidaiyah Rukam bahkan langsung diterima di kelas dua MTs Normal Islam Amuntai karena kualitasnya.
Tanpa Pamrih: Mengenang Sosok Penuh Keikhlasan
Pendidikan adalah pengabdian bagi beliau. Untuk mencukupi biaya operasional, beliau mencari dana sendiri ke berbagai pihak. Saking ikhlasnya, di akhir hayatnya beliau bahkan tidak memiliki rumah pribadi untuk anak dan istri.
Mengenang sosok ini adalah mengenang semangat keikhlasan, pengabdian total, dan keteladanan yang sangat tinggi. Semangat beliau adalah warisan berharga bagi generasi muda untuk membangun pendidikan Islam yang lebih baik.
Sumber: Majalah Al-Hijrah (Majalah Pondok Darul Hijrah tahun 2013).
Folder Foto dengan kualitas lebih baik bisa di DOWNLOAD disini.
ماشاء الله تبارك الله