Menjaga Lisan Saat Berpuasa: Kunci Kesempurnaan Ibadah Ramadhan
Martapura, 03 Maret 2025 – Menjaga lisan saat berpuasa merupakan bagian penting dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Dengan menjaga perkataan dan perbuatan, seorang Muslim dapat meraih kesempurnaan dalam ibadahnya. Hari ke-3 bulan Ramadhan 1446 H menjadi momentum bagi umat Muslim untuk semakin meningkatkan ketakwaan. Dalam tausiyah Kuliah Subuh yang disampaikan oleh K.H. Abdul Qadir di Masjid Nurul Anshar Darul Hijrah, beliau mengingatkan jamaah tentang pentingnya menjaga lisan selama berpuasa. Acara ini dihadiri oleh guru, santri, serta masyarakat sekitar yang antusias menyimak nasihat penuh hikmah.
Baca juga:
- Iftar Ramadhan 2025 di Pondok Darul Hijrah
- Kultum Subuh di Awal Ramadhan oleh Drs. K.H. Muhammad Nasrul Mahmudi
Pentingnya Menjaga Lisan Saat Berpuasa
Dalam tausiyahnya, K.H. Abdul Qadir menegaskan bahwa menjaga lisan saat berpuasa adalah kewajiban yang tidak boleh diabaikan. Ucapan seseorang dapat berdampak besar, baik bagi dirinya maupun orang lain. Oleh karena itu, berpikir sebelum berbicara adalah langkah utama agar terhindar dari perkataan yang tidak bermanfaat atau bahkan merugikan.
Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa setiap manusia diawasi oleh malaikat yang mencatat segala perkataan dan perbuatannya. Semua yang diucapkan akan dipertanggungjawabkan di hari kiamat. Oleh sebab itu, menjaga lisan selama berpuasa harus menjadi bagian dari upaya memperbaiki diri di bulan suci ini.
Menjaga Lisan: Menghindari Perkataan Sia-sia dan Ghibah
Menjaga lisan tidak hanya berarti menghindari kata-kata kasar, tetapi juga menjauhi perkataan sia-sia, termasuk ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. K.H. Abdul Qadir menekankan bahwa berdiam diri lebih baik daripada berbicara hal yang tidak bermanfaat. Dengan mengontrol ucapan, seseorang dapat menjaga kemurnian puasanya dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Menjaga Lisan Saat Berpuasa adalah Menggunakan Anggota Tubuh untuk Kebaikan
Selain menjaga lisan , K.H. Abdul Qadir juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan tujuh anggota tubuh untuk hal-hal yang baik. Mata, telinga, tangan, kaki, hati, dan pikiran harus digunakan dalam kebaikan agar ibadah puasa semakin bermakna. Bulan Ramadhan menjadi waktu terbaik untuk melatih diri dalam menahan hawa nafsu dan menghindari perbuatan sia-sia sebagai bentuk peningkatan kualitas ibadah.
Mengingat Sifat Wajib Allah dan Keutamaan Kalam
Dalam ceramahnya, K.H. Abdul Qadir juga menyinggung tentang sifat wajib Allah yang berjumlah 20, di mana kalam adalah salah satu sifat-Nya. Mengingat dan memahami sifat-sifat Allah dapat membantu kita lebih dekat kepada-Nya serta meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan. Dengan demikian, menjaga lisan menjadi lebih mudah karena kesadaran akan pengawasan Allah semakin kuat.
Kesimpulan: Menjaga Lisan
Menjaga lisan saat berpuasa merupakan salah satu amalan penting yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim. Tausiyah dari K.H. Abdul Qadir mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam berkata-kata, menghindari perkataan sia-sia, memanfaatkan anggota tubuh untuk kebaikan, dan memperbanyak amalan selama bulan Ramadhan. Semoga kita semua dapat mengamalkan nasihat ini agar puasa kita semakin bermakna dan membawa berkah. Aamiin.
Hey! Quick question that’s entirely off topic.
Do you know how to make your site mobile friendly?
My blog looks weird when viewing from my iphone.
I’m trying to find a theme or plugin that might be able to fix this issue.
If you have any suggestions, please share. Many thanks!
Right now, I don’t have any great ideas, but I’d recommend using the Astra theme for now — it’s lightweight and performs well on mobile devices.I hope this helps!