Nasehat Kiai dalam Haflatut Takharruj: Amanat Spiritual Santri Akhir 2025
Martapura, 18 Mei 2025 – Nasehat kiai dalam Haflatut Takharruj Santri Akhir Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (TMI) Pondok Darul Hijrah Cindai Alus menjadi momen yang penuh pesan dan renungan. Dalam suasana sakral dan haru, nasehat kiai tersebut disampaikan langsung oleh Direktur TMI, Kiai Asnawari Rahman, S.Ag., yang memberikan amanat istimewa untuk 201 santri yang resmi dikukuhkan sebagai alumni.
Pada kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa tahun ini sangat spesial. Pasalnya, untuk pertama kalinya seluruh santri akhir yang dikukuhkan telah melunasi seluruh administrasi pondok. Pencapaian ini menurut beliau tidak lepas dari kekompakan dan solidaritas para wali santri yang saling membantu dalam menyelesaikan tanggung jawab administrasi. Ini merupakan sejarah baru dalam perjalanan Pondok Darul Hijrah.
Baca Juga:
Nasehat Kiai dan Refleksi Perjalanan Santri Akhir
Lebih lanjut, dalam sambutan penuh makna, Kiai Asnawari menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan selama proses pendidikan dan pengajaran. Namun, hal terpenting dari nasehat kiai tersebut adalah amanat kepada para alumni agar menjaga dan melanjutkan kebiasaan baik yang telah mereka bangun selama di pesantren.
Beliau menekankan bahwa para alumni tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga membawa misi moral. Mereka harus tetap menjaga akhlak, memperkuat ibadah, menghormati orang tua dan guru, serta selalu istiqamah menjadi pribadi yang lebih baik. Ini menjadi bekal utama ketika mereka kembali ke masyarakat dan keluarga masing-masing.
Data Lengkap Perjalanan Santri Angkatan 2025
Dalam pidatonya, Kiai Asnawari mengingatkan bahwa perjalanan para santri tidaklah singkat. Mereka pertama kali datang ke Pondok Darul Hijrah pada tahun 2019, dengan jumlah 434 santri. Rinciannya, 207 santri masuk ke lembaga MTs dan 227 santri masuk ke lembaga SMP.
Kemudian, pada tahun 2021, sebanyak 77 santri diterima di kelas 1 I’dady. Dalam perjalanannya, mereka menghadapi berbagai tantangan dan ujian, baik lahir maupun batin. Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan hingga akhir karena berbagai alasan. Namun, sebanyak 201 santri berhasil bertahan hingga akhir dan dikukuhkan sebagai alumni pada Haflatut Takharruj ini.
Generasi Andal: The Reliable Generation
Pada hari Selasa, 13 Agustus 2024, dalam acara Pembukaan Pekan Perkenalan Santri Akhir, mereka resmi diberi nama “The Reliable Generation” (الجيل الموثوق) yang berarti Generasi yang Dapat Diandalkan. Sebelumnya, pada Jum’at, 28 Juni 2024, para santri telah dinyatakan naik ke kelas 6.
Kiai Asnawari menyampaikan bahwa saat mereka dikukuhkan, para santri telah sampai di pulau idaman, simbolis dari akhir perjuangan pendidikan pondok. Mereka dipersilakan “turun dari kapal TMI”, beristirahat sejenak, lalu melanjutkan perjalanan kehidupan yang sebenarnya.
Amanat Sholat dan Hidayah: Inti dari Nasehat Kiai
Dalam penutup sambutannya, nasehat kiai ditekankan kembali: jangan pernah tinggalkan sholat, karena itu adalah tiang agama dan hal pertama yang akan dihisab. Dalam lagu hymne pondok disebutkan, “tiap pagi dan petang kita beramai sembahyang” – dan itu bukan hanya lirik, melainkan budaya yang harus hidup dalam jiwa alumni.
Beliau juga mengingatkan pentingnya hidayah, dengan kutipan,
“من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله إلا بعدا”
“Barang siapa bertambah ilmunya namun tidak bertambah hidayahnya, maka ia akan semakin jauh dari Allah.”
Kesimpulan: Nasehat Kiai sebagai Bekal Kehidupan
Akhirnya, Haflatut Takharruj 2025 bukan sekadar seremoni kelulusan. Di baliknya ada nasehat kiai yang menjadi panduan hidup alumni dalam menghadapi dunia nyata. Semoga mereka menjadi insan yang dapat diandalkan, berilmu, berakhlak, dan istiqamah dalam kebaikan.
Foto lebih banyak dan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH
View this post on Instagram