Nostalgia Santri Tempo Dulu di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus – Part 1
Martapura, 02 April 2025 – Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura pada masa lampau tentu berbeda dengan kondisi saat ini. Pada era santri tempo dulu, sekitar tahun 1986 hingga 1989, fasilitas di pesantren ini masih sangat sederhana. Hampir seluruh bangunan masih berbahan kayu, jauh dari kemewahan yang ada sekarang.
Meskipun demikian, keterbatasan fasilitas tidak menjadi hambatan bagi para santri tempo dulu dalam menimba ilmu. Mereka tetap bersemangat dalam belajar kepada para kiai, guru, dan ustadz. Fasilitas memang penting sebagai pendukung, tetapi semangat santri tetap menjadi faktor utama dalam menuntut ilmu.
Baca Juga :
Drama Ashabul Kahfi: Nostalgia Kisah Epik di Pondok Darul Hijrah Tahun 1989
Dokumentasi Kehidupan Santri Tempo Dulu
Pada hari ini, Tim Dokumentasi Pondok Darul Hijrah mengulas kembali foto-foto lama yang menggambarkan suasana pesantren di masa awal pendiriannya. Foto-foto ini berasal dari rentang waktu 1986 hingga 1989, menunjukkan bagaimana kehidupan santri tempo dulu berlangsung dengan segala keterbatasannya.
Untuk mendapatkan informasi lebih akurat, tim dokumentasi mewawancarai tiga alumni awal Pondok Darul Hijrah. Para alumni tersebut adalah alumni angkatan pertama hingga ketiga yang kini masih aktif sebagai pengajar dan pengurus pesantren.




Kisah dari Alumni Santri Tempo Dulu
Tim Dokumentasi berbincang dengan tiga tokoh alumni yang menjadi saksi sejarah perkembangan Pondok Darul Hijrah. Alumni angkatan pertama, Ust. Basuki Rahman, S.Pd., memberikan kesaksian tentang bangunan pertama yang berdiri, yaitu Bangunan Ar Risalah pada tahun 1986 dengan material kayu.
Menurut Ust. Basuki Rahman, Bangunan Ar Risalah terdiri dari dua ruangan yang masing-masing dibagi menjadi empat petak. Setiap petak memiliki fungsi tersendiri, yakni:
- Kantor Guru/Ruang Tamu
- Kamar Kiai
- Kamar Santri
- Tempat Makan Kiai dan Santri
Selain itu, terdapat satu bangunan tambahan di belakang Ar Risalah yang difungsikan sebagai dapur dan sumur.
Kehidupan Santri dalam Kesederhanaan
Pada masa awal, sebelum Masjid Noor berdiri, santri melaksanakan shalat di kamar masing-masing. Untuk shalat Jumat, mereka harus berjalan kaki ke masjid terdekat di Cindai Alus bersama masyarakat sekitar.
Seiring berjalannya waktu, Bangunan Ar Risalah terus mengalami pengembangan pada tahun-tahun berikutnya, Bangunan Asrama serta pendukung lainnya. Para santri tempo dulu juga memiliki cara unik dalam memanfaatkan asrama. Pada siang hari, asrama digunakan sebagai ruang kelas, sementara malam hari digunakan untuk tidur. Hal ini menunjukkan bagaimana semangat belajar santri tetap tinggi meskipun dengan keterbatasan ruang dan fasilitas, ungkap Ust. Basuki Rahman.
Perkembangan Pondok Darul Hijrah dari Masa ke Masa
Kisah santri tempo dulu di Pondok Darul Hijrah memberikan gambaran bagaimana kehidupan santri penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Dengan fasilitas terbatas, mereka tetap gigih dalam menuntut ilmu. Kini, pesantren ini telah mengalami banyak perkembangan, baik dari segi fasilitas maupun sistem pendidikan.
Nostalgia ini menjadi pengingat bahwa semangat santri dalam mencari ilmu tidak pernah padam, dari dulu hingga sekarang. Kisah perjalanan Pondok Darul Hijrah dapat menjadi inspirasi bagi generasi santri masa kini untuk terus berjuang dalam menuntut ilmu.
Masya Allah 🙏 tabarakallah
terimakasih sudah mengunjungi Website kami, silahkan kunjungi pada postingan yang lainnya 🙏🙏, temukan informasi menarik lainnya.
سبحان الله
terimakasih sudah mengunjungi Website kami, silahkan kunjungi pada postingan yang lainnya 🙏🙏
Subhanallah
هذا معهدى pondok modern darul hijrah cindai alus mtp…
Terimaksih sudah mengunjungi Website Pondok Darul Hijrah, mohon doa dan Dukungannya 😊😊😊
السابقون الأولون من المجاهدين