Pelatihan Kepemimpinan 2025, Hadirkan Ust. Abdussamad sebagai Pemateri
Pelatihan kepemimpinan 2025 menjadi momen penting bagi para guru madrasah di Tanah Bumbu. Pada Sabtu, 02 Agustus 2025, kegiatan bertema Safety Riding & Kepemimpinan Guru Madrasah sukses digelar di Polres Tanah Bumbu. Acara ini diselenggarakan oleh H. Sudian Noor, S.AP, Anggota DPR RI Komisi VIII melalui Program Kemaslahatan BPKH RI.
Pada pelatihan kepemimpinan 2025 ini, Ust. Abdussamad, M.Pd., yang merupakan Wakil Pengasuh Pondok Tahfizh Al-Qur’an Darul Hijrah 4, dipercaya menjadi pemateri kepemimpinan. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya peningkatan kompetensi manajerial dan soft skill guru, khususnya dalam hal komunikasi, motivasi, dan kepemimpinan.
Baca Juga
- Semangat Santri Menjalani Kegiatan Belajar Mengajar
Pertandingan Futsal PORSENI di Lapangan Pesantren
Belajar di Ruang Terbuka Ciptakan Suasana Baru
MENTERI ATR BPN & Ketua Komisi II DPR-RI serahkan sertipikat tanah Darul Hijrah
Pelatihan Coding & Kecerdasan ArtifisialPerkuat Kompetensi Guru Darul Hijrah
Pelatihan Kepemimpinan, Tekankan Prinsip Islam
Pelatihan kepemimpinan 2025 tidak hanya menyoroti aspek praktis, tetapi juga memperdalam nilai-nilai kepemimpinan dalam Islam. Ust. Abdussamad menyampaikan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Dalam Islam, kepemimpinan (imamah/wilayah) bukanlah posisi kehormatan, melainkan tanggung jawab untuk membimbing umat sesuai Al-Qur’an dan Sunnah.
Dalam ceramahnya, Ustadz Abdussamad mengutip QS. An-Nisa: 58 serta hadis riwayat Bukhari dan Muslim untuk menjelaskan dasar kepemimpinan dalam Islam. Beliau juga menjelaskan lima syarat utama pemimpin dalam Islam, yakni adil, amanah, berilmu, berani, dan bijaksana. Tujuan kepemimpinan menurut Islam adalah menegakkan keadilan, menjaga kemaslahatan, serta melindungi agama dan hak-hak umat.
Pelatihan Tunjukkan Gaya Kepemimpinan Efektif
Pelatihan kepemimpinan 2025 juga membahas berbagai gaya kepemimpinan guru madrasah yang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan. Gaya kepemimpinan memiliki dampak signifikan terhadap motivasi, perilaku, dan prestasi belajar siswa.
Gaya kepemimpinan demokratis, menurut pemateri, sangat cocok untuk menciptakan suasana kelas yang inklusif dan partisipatif. Sementara itu, gaya otoriter diperlukan dalam kondisi tertentu yang membutuhkan kedisiplinan tinggi, namun tetap perlu keseimbangan.
Selain itu, gaya situasional dan instruksional ditekankan sebagai pendekatan adaptif bagi guru untuk menyesuaikan strategi dengan kebutuhan siswa. Gaya transformasional dan karismatik juga diperkenalkan untuk membangun hubungan emosional yang kuat dan inspiratif antara guru dan peserta didik.
Pelatihan Dorong Peran Strategis Guru
Pelatihan kepemimpinan 2025 juga bertujuan memperkuat peran strategis guru madrasah sebagai agen perubahan di masyarakat. Melalui kegiatan ini, sebanyak 190 peserta mendapat bekal keterampilan kepemimpinan yang menunjang tugas dakwah dan pendidikan.
Selain materi kepemimpinan, peserta juga menerima fasilitas pelatihan secara gratis, termasuk konsumsi, modul materi, dan pembuatan SIM C. Semua biaya kegiatan ditanggung penuh oleh penyelenggara sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kapasitas tokoh pendidikan Islam.
Kepemimpinan dalam Islam, sebagaimana ditegaskan dalam pelatihan ini, bukan sekadar alat kekuasaan, tetapi amanah mulia. Seorang pemimpin, terutama guru madrasah, harus memimpin dengan keteladanan, menjunjung nilai keadilan, serta melayani umat dengan penuh tanggung jawab.
Foto lebih banyak dengan resolusi terbaik silahkan klik Unduh
Â
ÂÂÂÂÂView this post on InstagramÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂ