pengarahan pimpinan pondok sebelum shalat hajat menghadapi ujian

Pengarahan Pimpinan – Santri Siap Hadapi Ujian dengan Disiplin dan Doa – Pondok Darul Hijrah Cindai Alus – Ponpes di Martapura – Martapura Kalsel

Please follow and like us:

Pengarahan Pimpinan Awali Persiapan Ujian Santri

Martapura, 04 Juni 2025 – Pengarahan pimpinan Pondok Darul Hijrah Cindai Alus membuka awal perjalanan santri dalam menghadapi ujian tertulis (tahriri). Pengarahan pimpinan ini digelar dengan penuh khidmat dan menjadi tonggak penting dalam membentuk mental dan spiritual santri sebelum memasuki fase ujian selama 20 hari, dimulai dari 03 Juni hingga 23 Juni 2025.

Momentum pengarahan tersebut disampaikan langsung oleh Kiai Asnawari Rahman, S.Ag, kepada santri kelas 1 hingga 5 Tarbiyatul Muallimin Al Islamiyah (TMI) kerna kelas 6 TMI sudah menjadi Alumni pada 19 Mei yang lalu. Transisi dari rutinitas harian menuju suasana ujian disiapkan dengan pendekatan keilmuan dan spiritual secara seimbang.


Baca Juga:

Disiplin Santri Dibentuk Lewat Keteladanan dan Arahan

Selama pengarahan berlangsung, disiplin santri menjadi pesan utama yang ditegaskan. Para santri diajak untuk menjaga ritme belajar, fokus pada persiapan, dan menghindari kegiatan yang kurang mendukung proses pembelajaran. Transisi dari aktivitas bebas ke pola hidup terstruktur adalah bagian penting dalam membangun karakter santri.

Melalui pendekatan langsung, Kiai Asnawari memberikan arahan agar setiap santri membentuk pola hidup sehat, cukup istirahat, serta menghindari kebiasaan yang bisa mengganggu konsentrasi belajar. Hal ini menjadi bagian dari pembentukan tanggung jawab diri dalam menghadapi ujian.

Salat Hajat Sebagai Bentuk Doa Kolektif Santri

Usai pengarahan, kegiatan dilanjutkan dengan salat Magrib berjamaah dan salat hajat bersama, yang menjadi rutinitas spiritual menjelang ujian. Salat hajat ini ditujukan agar para santri diberi kemudahan dalam menjawab soal, kelancaran dalam berpikir, serta ketenangan hati saat mengerjakan ujian.

Transisi dari nasihat lisan ke bentuk ibadah praktis menunjukkan bahwa pengarahan pimpinan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga menyatu dengan praktik keagamaan yang konkret. Kehadiran spiritualitas ini memperkuat keyakinan bahwa kesuksesan ujian bergantung pada ikhtiar dan tawakal.

Arahan Menjaga Kesehatan, Kunci Fokus dalam Ujian

Dalam pengarahan tersebut, Kiai Asnawari juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Masa ujian bukan hanya soal belajar keras, tetapi juga soal disiplin santri dalam menjaga kondisi tubuh. Transisi menuju ujian memerlukan persiapan fisik yang baik agar stamina tetap terjaga.

Santri diimbau tidak begadang berlebihan, makan teratur, dan mengatur waktu belajar secara proporsional. Dengan menjaga kesehatan, para santri dapat lebih fokus dalam mengerjakan soal dan memaksimalkan potensi diri selama ujian berlangsung.

Pengarahan Pimpinan: Ujian Adalah Proses Belajar, Bukan Tujuan Akhir

Mengakhiri pengarahan, pesan mendalam disampaikan Kiai Asnawari bahwa ujian bukanlah akhir dari proses, melainkan bagian dari perjalanan belajar. Para santri diminta untuk mengubah cara pandang: belajar bukan untuk ujian, tetapi ujian untuk memperkuat belajar.

Transisi pemikiran ini bertujuan agar santri tidak menjadikan ujian sebagai beban, tetapi sebagai alat evaluasi sejauh mana pemahaman dan kedisiplinan selama belajar di pondok. Dengan persepsi ini, santri diharapkan memiliki semangat jangka panjang untuk terus tumbuh dalam ilmu dan akhlak.

santri lama menyimak pengarahan pimpinan sebelum shalat hajat menghadapi ujian santri lama dan baru menyimak pengarahan pimpinan sebelum shalat hajat menghadapi ujian seluruh santri menyimak pengarahan pimpinan sebelum shalat hajat menghadapi ujian para santri menyimak pengarahan pimpinan sebelum shalat hajat menghadapi ujian santri menyimak pengarahan pimpinan sebelum shalat hajat menghadapi ujian


Foto dengan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH
Please follow and like us:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *