MA Darul Hijrah Resmi Wakili Kalimantan dalam PISA 2025 Indonesia
Martapura, 21 Mei 2025 – Pada 20 Mei kemarin, Madrasah Aliyah (MA) Darul Hijrah memulai persiapan pengumpulan data PISA 2025 Indonesia Batch 6. Sekolah/Madrasah ini ditunjuk mewakili lima provinsi di Kalimantan: Selatan, Tengah, Timur, Barat, dan Utara untuk tingkatan Madrasah Aliyah. Oleh karena itu, peran MA Darul Hijrah menjadi sangat strategis dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan survei internasional ini.
Menurut Ust. Arif Anshari, S.Pd., selaku TU MA Darul Hijrah, masing-masing provinsi hanya menunjuk satu perwakilan pada setiap tingkatan. Maka dari itu, penunjukan ini menjadi bentuk penghargaan bagi MA Darul Hijrah karena dipercaya mewakili seluruh MA se-Kalimantan.
Baca Juga:
PISA 2025 Indonesia Dilaksanakan Selama Dua Hari di MA Darul Hijrah
Selanjutnya, pada 21 Mei 2025, dimulai pelaksanaan pengumpulan data utama PISA 2025 Indonesia yang akan berlangsung selama dua hari, yaitu hingga 22 Mei 2025. Ust. Arif menjelaskan bahwa pelaksanaan dimulai pukul 08.00 hingga 12.00 WITA dan berjalan dengan lancar.
Meskipun sempat terjadi pemadaman listrik di Desa Cindai Alus, kegiatan tetap dapat dilanjutkan tanpa hambatan berarti. Oleh karena itu, pelaksanaan hari pertama berlangsung efektif dengan antusiasme tinggi dari peserta.
Materi PISA: Fokus pada Kompetensi Ilmiah
Dalam kegiatan PISA 2025 Indonesia, para siswa diuji pada beberapa bidang utama. Ust. Arif menyampaikan bahwa materi yang diujikan meliputi kompetensi sains, kompetensi lingkungan hidup, ilmu pengetahuan ilmiah, serta aspek Life and Data in the World (LDW).
Lebih lanjut, kerangka sains PISA 2025 mendefinisikan kompetensi utama yang dikembangkan melalui pendidikan sains. Kompetensi ini bertujuan agar siswa mampu terlibat dalam isu-isu sains, memahami gagasan ilmiah, serta menggunakannya dalam pengambilan keputusan. Hal ini penting karena pengetahuan ilmiah menjadi dasar utama dalam kehidupan abad ke-21.
Struktur Kerangka Sains
Selain itu, Ust. Arif menjelaskan bahwa kerangka sains PISA 2025 menggambarkan tiga kompetensi ilmiah dan satu kompetensi ilmu lingkungan. Tiga jenis pengetahuan serta tiga konteks ilmiah juga dijelaskan, termasuk aspek identitas sains yang dianggap penting bagi peserta didik.
Transisi menuju era global saat ini menuntut siswa memiliki kemampuan memahami sains sebagai alat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, siswa dituntut mampu menerapkan pengetahuan ilmiah dalam konteks pribadi, sosial, dan global.
Manfaat Penilaian PISA 2025 Indonesia bagi Generasi Muda
Menurut Ust. Arif, penilaian PISA 2025 Indonesia juga bertujuan untuk mengukur sejauh mana negara menyiapkan siswa dalam memahami bagaimana sains menghasilkan pengetahuan yang andal. Hal ini krusial bagi warga negara, terutama saat mereka mengambil keputusan berbasis data terkait isu seperti kesehatan dan lingkungan.
Selain itu, di era Antroposen saat ini, di mana aktivitas manusia berdampak besar terhadap sistem bumi, pemahaman sains menjadi hal mendesak. Oleh karena itu, penguasaan sains sangat penting di tingkat individu, lokal, nasional, dan global.
Tanggapan Kepala MA Darul Hijrah
Menanggapi pelaksanaan hari pertama, Kepala MA Darul Hijrah, Ust. Dedy Hafidian, M.Pd., menyampaikan rasa syukur karena kegiatan berjalan dengan baik. Meskipun ada tantangan teknis berupa pemadaman listrik, pelaksanaan tidak terganggu.
Ust. Dedy juga berharap bahwa keikutsertaan MA Darul Hijrah dalam PISA 2025 Indonesia dapat memberikan input positif terhadap hasil survei secara nasional. Sebagai salah satu madrasah sampel nasional, MA Darul Hijrah siap mendukung kemajuan pendidikan Indonesia secara menyeluruh.
Kesimpulan: Kontribusi MA Darul Hijrah untuk Pendidikan Nasional
Secara keseluruhan, pelaksanaan PISA 2025 Indonesia di MA Darul Hijrah merupakan langkah penting dalam memperkuat sistem pendidikan nasional. Melalui keterlibatan aktif dalam survei internasional ini, MA Darul Hijrah menunjukkan kualitas dan kesiapan madrasah dalam menghadapi tantangan pendidikan global.
Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, terutama di wilayah Kalimantan, sekaligus memberikan dampak positif dalam penyusunan kebijakan pendidikan berbasis data.
Foto lebih banyak dan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH