Praktek Gerakan Sholat : Tambahan Wawasan untuk Santri Baru

Please follow and like us:

Praktek Gerakan Sholat Santri Baru

Martapura, 19 Juli 2025. Dalam upaya membentuk karakter ibadah yang benar sejak dini. Pondok Darul Hijrah kembali menyelenggarakan kegiatan praktek gerakan sholat bagi santri baru. Sejak awal kedatangan mereka, perhatian terhadap pembinaan ibadah menjadi prioritas yang tidak terpisahkan. Kegiatan ini digelar pada malam Rabu, 16 Juli 2025 di Masjid Nurul Anshar dan menjadi kelanjutan dari pemantapan wudhu pada malam sebelumnya.

Dengan mengusung nilai dasar kepatuhan terhadap syariat, kegiatan praktek gerakan sholat tersebut menjadi bagian dari rangkaian pembinaan ibadah harian. Sebelumnya, santri telah diberikan penguatan mengenai niat, doa-doa, serta gerakan wudhu yang benar. Maka, pembinaan kali ini merupakan penyempurnaan dari tahapan bersuci menuju pelaksanaan shalat secara sempurna.

Gerakan Sholat Disampaikan Langsung

Kegiatan praktek ini dipandu langsung oleh Ustadz Muhammad Nuh, yang menyampaikan gerakan sholat dan bacaan dalam shalat sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ. Dalam pelaksanaannya, beliau turut dibantu oleh santri akhir TMI yang mendampingi secara langsung untuk memastikan bahwa gerakan shalat santri baru dilakukan secara benar dan tertib.

Setiap gerakan dijelaskan secara rinci, mulai dari niat, takbiratul ihram hingga salam, disertai penjelasan makna dan posisi tubuh yang tepat. Dengan metode ini, para santri dapat memahami bahwa shalat bukan hanya rutinitas, melainkan ibadah yang membutuhkan perhatian penuh terhadap gerakan dan bacaan.

Pemantapan Ibadah Santri Baru

Praktek sholat ini akan membawa kepada hal positif bagi santri baru dan keluarga mereka. Para santri baru akan melaksanakan shalat dengan penuh keyakinan tanpa ragu. Bahkan dalam kegiatan harian di asrama, mereka juga terus dilatih untuk menjaga kebenaran gerakan melalui pengawasan dari santri senior, terutama saat melaksanakan shalat sunnah.

Selain meningkatkan kualitas ibadah, kegiatan ini juga menciptakan budaya saling membina antar santri. Proses ini memperkuat kedisiplinan sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam beribadah. Dengan pemahaman yang telah tertanam sejak awal, para santri tidak hanya tahu bagaimana melakukan shalat, tetapi juga mengerti mengapa mereka harus melakukannya dengan benar.