Sabar dalam Puasa: Kunci Mengatasi Lapar dan Dahaga
Martapura, 05 Maret 2025 – Ust. Rahmani, S.Ag sebagai guru senior di Pondok Darul Hijrah Martapura, dalam kuliah subuh 05 Ramadhan 1446 H, menekankan pentingnya sabar dalam puasa. Beliau menyampaikan bahwa dengan kesabaran, seorang muslim dapat mengatasi rasa lapar dan dahaga selama menjalankan ibadah puasa.
Puasa Ikhlas Karena Allah Ta’ala
Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga sebagai bentuk ketundukan kepada Allah Ta’ala. Dengan sabar dalam puasa, seseorang harus menjalankannya dengan penuh keikhlasan. Tanpa keikhlasan, ibadah puasa menjadi kurang bermakna. Oleh karena itu, niat puasa harus semata-mata untuk mencari ridha Allah Ta’ala.
Sabar dalam Puasa Dibarengi dengan Memperbanyak Membaca Al-Qur’an
Salah satu amalan yang dianjurkan selama bulan Ramadhan adalah membaca Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (HR. Tirmidzi, no. 2910)
Dengan membaca Al-Qur’an, seorang muslim bisa mendapatkan banyak pahala. Selain itu, membaca Al-Qur’an juga menjadi cara untuk menenangkan hati serta menambah ketakwaan kepada Allah Ta’ala.
Baca Juga :
Mengendalikan Hawa Nafsu
Menjaga Lisan Saat Berpuasa
Sabar dalam Puasa dengan Memperbanyak Ibadah di Bulan Ramadhan
Selain membaca Al-Qur’an, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya, seperti shalat sunnah, dzikir, dan sedekah. Pahala ibadah di bulan Ramadhan dilipatgandakan. Bahkan tidur seseorang yang berpuasa dianggap sebagai ibadah, selama dilakukan dengan niat yang baik.
Namun, bukan berarti tidur berlebihan dianjurkan. Sebaiknya, waktu digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dibanding melakukan perbuatan yang sia-sia atau maksiat.
Memperbanyak Husnudzon
Dalam menjalani ibadah puasa, penting untuk selalu husnudzon atau berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Segala ketentuan yang diberikan oleh-Nya tentu memiliki hikmah yang luar biasa. Dengan sikap husnudzon, hati akan lebih tenang dan ikhlas dalam menjalankan puasa.
Meningkatkan Ibadah di Bulan Lainnya
Ramadhan seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah sepanjang tahun. Semakin hari, seorang muslim harus semakin baik dalam menjalankan perintah Allah. Harapannya, kebiasaan baik yang dilakukan selama bulan Ramadhan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya.
Berdo’a Memohon Hidayah dan Taufik
Sebagai penutup, Ust. Rahmani berdoa agar Allah Ta’ala senantiasa memberikan hidayah dan taufik kepada umat Islam. Semoga setiap muslim mendapatkan petunjuk yang lurus dan selalu dalam lindungan-Nya.
Bulan Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbaiki diri, meningkatkan keimanan, serta memperbanyak ibadah. Dengan sabar dalam puasa, setiap muslim dapat meraih keberkahan dan pahala yang berlipat dari Allah Ta’ala.