Sambutan Kunjungan Silaturahmi dari Pondok Darul Hijrah
Sambutan kunjungan silaturahmi menjadi bentuk nyata eratnya hubungan antarpesantren di Indonesia. Pada 10 Mei 2025, Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura menerima kunjungan istimewa dari utusan Pesantren Taruna Al Qur’an Yogyakarta. Sambutan hangat pun diberikan langsung oleh tiga pimpinan utama pondok: Drs. K.H. Muhammad Nasrul Mahmudi, Kiai Asnawari Rahman, S.Ag., dan K.H. Abdul Qadir, S.H.I.
Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah dan berbagi pengalaman kepesantrenan lintas wilayah. Walaupun kunjungan hanya diwakili oleh beberapa utusan, namun nilai silaturahmi tetap terasa penuh makna.
Baca Juga:
Rencana Kunjungan Silaturahmi yang Mendadak
Rencana sambutan kunjungan silaturahmi ini diinformasikan hanya satu hari sebelumnya. Pihak Pesantren Taruna Al Qur’an Yogyakarta menyampaikan maksud kunjungannya secara sederhana melalui pesan WhatsApp, kemudian disampaikan secara resmi melalui surat. Meski komunikasi dilakukan singkat, semangat untuk bersilaturahmi sangat besar dari kedua belah pihak.
Hal ini menunjukkan bahwa eratnya hubungan antarpesantren tidak selalu memerlukan protokoler rumit, melainkan cukup dengan niat tulus dan saling percaya.
Hubungan Personal Antarmasayikh Pesantren
Salah satu faktor yang memperkuat sambutan kunjungan silaturahmi ini adalah hubungan personal yang erat antar masayikh kedua pesantren saat menimba ilmu di Gontor dahulu . Ustadz Umar Budihargo, Lc., M.A., selaku pengasuh Pesantren Taruna Al Qur’an, merupakan sahabat lama dari masayikh Pondok Darul Hijrah, termasuk Ust. Nasrullah Ghazali.
Kedekatan ini menjadikan suasana pertemuan berlangsung penuh kehangatan, layaknya pertemuan keluarga yang lama tidak bersua.
Kehadiran Pimpinan dalam Sambutan Kunjungan
Walaupun tamu yang datang hanya utusan, sambutan kunjungan silaturahmi dilakukan secara langsung oleh para pimpinan dan masayikh Pondok Darul Hijrah. Kehadiran penuh dari para tokoh pondok menunjukkan penghormatan dan ketulusan dalam menjamu tamu sesama pegiat pendidikan Islam.
Tradisi menyambut tamu dengan penuh takzim ini menjadi bagian penting dari adab pesantren yang terus dijaga.
Profil Rombongan dari Taruna Al Qur’an
Utusan dari Pesantren Taruna Al Qur’an terdiri dari empat orang, yakni Ust. Romi Shmilah Ghozin, Lc. sebagai perwakilan sekretariat, Ust. Muhammad Shidiq sebagai guru pengabdian, serta dua santri kelas 11 MA, Abdullah Al Mu’tasim dan Abdullah Ridho Ibrohim.
Mereka menjadi duta silaturahmi yang membawa semangat ukhuwah dari Yogyakarta menuju Martapura.
Fasilitas dan Perpisahan yang Menghargai Tamu
Setelah kegiatan sambutan kunjungan silaturahmi selesai, para utusan diberikan fasilitas kamar untuk beristirahat. Karena waktu keberangkatan pesawat masih beberapa jam, pihak pondok memberikan kesempatan bagi rombongan untuk beristirahat sejenak sebelum menuju bandara.
Pelayanan yang diberikan ini mencerminkan adab pesantren dalam memuliakan tamu, yang tak hanya berhenti pada sambutan, tetapi juga perhatian hingga tamu kembali pulang.
Foto dengan resolusi terbaik bisa mengklik tautan DOWNLOAD