Tari Kolosal Islami Tampilkan Nuansa Syiar
Martapura, 27 Juni 2025 — Penampilan tari kolosal islami kembali membuktikan eksistensi Pondok Darul Hijrah Cindai Alus dalam syiar seni Islam. Dalam momentum penutupan MTQ XXXVI Kalimantan Selatan Tahun 2025, Pondok Darul Hijrah menampilkan tari kolosal islami yang memadukan nilai religius dan seni budaya lokal.
Baca Juga:
Latihan Intensif Jadi Kunci Keberhasilan
Untuk mendukung keberhasilan pementasan, latihan intensif dilakukan selama tiga minggu penuh. Selama masa persiapan ini, para santri putra dan santri putri dilatih secara konsisten oleh pembimbing berpengalaman. Menurut Ustazah Soraya Noojannah, S.E., M.M., selaku Ketua Pembimbing Tari Kolosal, seluruh peserta menunjukkan dedikasi dan semangat luar biasa yang membuat penampilan ini layak diapresiasi.
Tari Kolosal Islami Oleh 100 Santri
Tari kolosal ini diperagakan oleh 100 santri pilihan, terdiri dari 60 santri putra dan 40 santri putri Pondok Darul Hijrah Cindai Alus. Dengan kekompakan dan keanggunan gerakan mereka, penampilan ini memukau ribuan hadirin di Alun-Alun Ratu Zaleha Martapura pada Kamis malam, 26 Juni 2025. Gerakan yang mulus menyatu dengan lantunan shalawat, menciptakan suasana spiritual yang menyentuh hati.
Koreografi Islami Bertema “Japin Bersholawat”
Tema “Japin Bersholawat” menjadi tajuk utama tarian yang dibawakan. Koreografi ini merupakan karya Tim Kesenian Pondok Darul Hijrah, yang menyatukan elemen gerakan japin, lagu banjar, dan musik islami. Gerakan dalam tarian menggambarkan keindahan, kekerabatan, dan keberagaman masyarakat Kalimantan Selatan.
Keterlibatan Pembimbing dan Santri Senior
Pembinaan tarian ini melibatkan tiga ustazah dan dua ustaz yang ahli dalam seni islami, serta lima santri senior sebagai tim teknis. Peran mereka sangat penting dalam memastikan semua elemen tampil sempurna. Seluruh tim bekerja dalam harmoni untuk menghadirkan persembahan terbaik di malam penutupan MTQ.
Makna Tarian Kolosal Islami dalam Kehidupan Islami
Penampilan tari kolosal ini tak sekadar seni, tetapi juga cerminan kecintaan masyarakat Kalimantan Selatan terhadap shalawat. Di tengah derasnya arus modernisasi, para santri menyampaikan pesan moral dan nilai religius dengan cara yang menyentuh dan estetik.
Harapan di Penghujung Acara
Melalui tari kolosal islami ini, Pondok Darul Hijrah berharap kegiatan MTQ selama sepekan mendapatkan ridho Allah SWT. Penampilan yang sarat makna ini menjadi simbol bahwa seni dapat menjadi sarana dakwah yang kuat, menyatukan budaya dan spiritualitas dalam satu harmoni.