Kedatangan Santri Baru Disambut Dengan Hangat
Martapura, 14 Juli 2025 – Kedatangan santri baru di Pondok Tahfizh Al-Qur’an Darul Hijrah 4 Sarigadung telah berlangsung pada Ahad, 13 Juli 2025 kemaren. Momen ini bersamaan dengan jadwal kedatangan santri lama di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus, pusat pesantren induk. Dengan demikian, jumlah santri baru tahun ini menjadi penanda tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan tahfizh.
Sebagai cabang resmi Pondok Darul Hijrah Cindai Alus, Darul Hijrah 4 Sarigadung hadir menjawab kebutuhan masyarakat Desa Sarigadung dan sekitarnya yang mendambakan pendidikan berbasis Al-Qur’an.
Baca Juga
-
Latihan Hymne Oh Pondokku Sambut PKA 2025
-
SENAM PAGI Santri Putri: Menjaga Kesehatan di Tengah Kesibukan
Antusiasme Memasukkan Anak ke PTQ Darul Hijrah 4 Terus Meningkat
Tahun ini, antusiasme masyarakat Tanah Bumbu terhadap Pondok Tahfizh Al-Qur’an Darul Hijrah 4 sangat menggembirakan. Terutama masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Simpang Empat dan sekitarnya. Hingga hari ini, tercatat 15 santri telah resmi bergabung. Sebanyak 14 orang berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu, sedangkan satu santri berasal dari Kabupaten Kotabaru.
Peningkatan jumlah ini menjadi sinyal positif bagi eksistensi pondok di wilayah Kalimantan Selatan. Dukungan masyarakat terus tumbuh, seiring harapan mereka terhadap lahirnya generasi Qur’ani yang berakhlak mulia.
Kurikulum Dipadukan Tiga Sistem
Selain mengutamakan tahfizh, PTQ Darul Hijrah 4 melaksanakan sistem kurikulum terpadu. Program di Pondok Tahfizh Al-Qur’an Darul Hijrah 4 Sarigadung memadukan tiga kurikulum sekaligus: Kurikulum Tahfizh, Kurikulum Gontor, dan Kurikulum Nasional.
Dengan integrasi tersebut, para santri tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga mendapatkan ijazah formal yang diakui negara. Harapannya, lulusan pondok mampu melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi dengan karakter santri yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai Islam.
Metode Pengajaran Santri Baru Gunakan Tilawati
Untuk menunjang proses tahfizh sejak kedatangan santri baru, para asatidz menerapkan metode Tilawati. Metode ini telah terbukti efektif dalam mempercepat pemahaman dan pelafalan Al-Qur’an.
Seperti yang dijelaskan oleh Ust. Abdussamad, M.Pd., selaku Wakil Pengasuh Pondok Tahfizh Darul Hijrah 4 Sarigadung, metode ini menjadi fondasi awal bagi santri dalam mencintai dan memahami Al-Qur’an dengan baik.
Kemandirian Santri Baru Menjadi Bagian Pendidikan
Tidak hanya fokus pada ilmu agama, sejak kedatangan santri baru, para santri juga dilatih untuk hidup mandiri. Mereka diajarkan keterampilan dasar seperti mencuci pakaian, melipat baju, mengatur jadwal, dan manajemen waktu.
Kemandirian ini menjadi bekal penting bagi kehidupan mereka di luar pondok. Bahkan, setelah kembali ke rumah, santri diharapkan dapat membantu keluarga dan menjadi teladan di lingkungannya.
Foto lebih banyak dengan resolusi terbaik silahkan klik Unduh



