Khutbah Idul Adha 1446 Sarat Makna dan Keteladanan
Martapura, 06 Juni 2025 – Pelaksanaan Shalat Idul Adha 1446 H di Lapangan Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura berjalan dengan khidmat. Sejak pukul 07.00 WITA, jamaah mulai memadati lokasi. Khutbah Idul Adha 1446 disampaikan oleh Ust. Muhammad Hayaturrahman, M.Pd. yang juga bertindak sebagai imam. Transisi dari suasana pagi yang sejuk ke pelaksanaan ibadah berjalan tertib dan lancar.
Baca Juga:
Pesan Takwa dan Keikhlasan
Dalam khutbah Idul Adha 1446 ini, sang khatib menekankan pentingnya hakikat ibadah haji sebagai bentuk totalitas pengabdian kepada Allah. Beliau menyampaikan bahwa segala status dan kemewahan dunia luluh dalam kesederhanaan ihram. Transisi ini menegaskan bahwa kemuliaan hanya dimiliki oleh mereka yang bertakwa.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)
Harapan pun disampaikan agar jamaah haji meraih haji mabrur, dan bagi yang belum berangkat diberikan kemampuan untuk berhaji. Pelaksanaan shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban menjadi sarana pengganti yang penuh nilai ibadah.
Hikmah Qurban dalam Khutbah Idul Adha
Salah satu fokus khutbah Idul Adha 1446 adalah hikmah qurban. Khatib mengajak jamaah meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang sarat nilai keimanan dan keikhlasan. Transisi dari perintah Allah ke pengorbanan itu melahirkan derajat tinggi sebagai kekasih Allah (Khalilullah).
“Sesungguhnya ini benar-benar ujian yang nyata. Dan Kami tebus Ismail dengan sembelihan yang besar.” (QS. Ash-Shaffat: 106-107)
Dalam konteks ini, umat Islam hanya diperintahkan menyembelih hewan qurban, bukan anak. Maka pelaksanaannya harus penuh kesungguhan dan penghayatan makna spiritual.
Keteladanan Keluarga
Khatib juga menyampaikan dalam khutbahnya tentang pentingnya membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Transisi dari kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail menjadi inspirasi pengokohan rumah tangga muslim.
“Wahai ayahku, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. In sya’ Allah engkau akan mendapati aku termasuk orang sabar.” (QS. Ash-Shaffat: 102)
Kesabaran dan ketaatan dalam keluarga menjadi dasar kuat menghadapi tantangan kehidupan.
Khutbah Idul Adha 1446: Nilai Kemanusiaan dan Solidaritas
Selain keimanan dan keluarga, khutbah ini juga menyoroti pentingnya nilai kemanusiaan. Qurban bukan hanya ibadah vertikal, namun juga sosial. Daging qurban menjadi sarana berbagi kebahagiaan dengan yang membutuhkan. Transisi dari ibadah ke aksi nyata ini mencerminkan kepedulian dan ukhuwah Islamiyah.
“Maka makanlah sebagian darinya dan berikanlah kepada orang fakir yang papa.” (QS. Al-Hajj: 28)
Khatib juga menyinggung penderitaan saudara Muslim di Palestina. Pesan solidaritas menjadi penutup khutbah yang menggugah kesadaran umat.
Foto dengan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH
ÂÂÂÂÂView this post on InstagramÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂ