jiwa ikhlas ditanamkan di pondok darul hijrah cindai alus

Menghidupkan Pesantren dengan Jiwa Ikhlas di Pondok Darul Hijrah

Please follow and like us:

Menghidupkan Pesantren dengan Jiwa Ikhlas 

Di zaman ketika kerja sering diukur dengan materi dan keuntungan, banyak orang percaya bahwa membangun lembaga pendidikan besar hanya mungkin dengan modal besar. Gedung harus didirikan, fasilitas disiapkan, dan operasional dibiayai. Semua itu tentu membutuhkan dana. Tetapi ketika kita melihat pesantren, ada hal menarik yang seolah melampaui logika umum tersebut. Tidak jarang sebuah pondok hanya berawal dari sebidang tanah wakaf sederhana dan semangat seorang kiai, lalu berkembang menjadi lembaga yang menampung ribuan santri dan melahirkan banyak tokoh umat.

Ikhlas sebagai Ruh Pesantren

Rahasia di balik daya tahan pesantren sering kali kembali pada satu kata sederhana: ikhlas. Ikhlas dalam pengabdian membuat para kiai, ustadz, dan santri rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan kenyamanan pribadi demi kelangsungan pendidikan. Ikhlas di sini bukan sekadar bekerja tanpa pamrih, melainkan menata niat agar setiap langkah menjadi ibadah. Dengan ikhlas, keterbatasan terasa lebih ringan, yang sedikit menjadi cukup, dan yang sederhana berubah menjadi berkah.

Keseimbangan antara 1khlas dan Ikhtiar

Namun ikhlas tidak berarti meniadakan kebutuhan nyata. Pesantren tetap membutuhkan dana, tata kelola, dan manajemen yang baik. Gedung tidak mungkin berdiri hanya dengan niat, dan kebutuhan harian ribuan santri tidak bisa dipenuhi sekadar dengan semangat. Ikhlas berfungsi sebagai ruh yang memberi arah, sementara perencanaan dan pengelolaan rasional menjadi wadah yang memastikan keberlangsungan. Keduanya tidak bisa dipisahkan.

Praktik 1khlas di Pondok Darul Hijrah

Pengalaman di Pondok Pesantren Darul Hijrah (DH) Cindai Alus, Martapura, menjadi contoh nyata. Saat mengikuti program KKN-PPL, saya berkesempatan mewawancarai salah satu ustadz yang mengelola bidang wirausaha DH. Beliau menjelaskan bahwa sebagian besar unit usaha pondok seperti DH Mart, DH Water, DH Bakery, dan lainnya dijalankan oleh para ustadz serta santri pengabdian. Setelah selesai mengajar, mereka langsung beralih ke aktivitas usaha. Dari sini terlihat bahwa ikhlas bukan sekadar konsep abstrak, melainkan tindakan nyata yang menyatu dengan ikhtiar.

Prinsip ini sejalan dengan ajaran Islam. Allah menegaskan dalam Al-Qur’an:

قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. al-An‘ām [6]: 162).

Ikhlas sebagai Energi Moral Pesantren

Ayat ini memberi landasan bahwa orientasi utama seorang mukmin adalah Allah. Namun, orientasi itu justru mendorong setiap amal dijalankan dengan amanah, terencana, dan penuh tanggung jawab. Ikhlas adalah kompas yang menunjuk arah, sementara ikhtiar adalah perahu yang membawa kita berlayar menuju tujuan. Dalam kuliah umum kepondokan, Drs. K.H. Muhammad Nasrul Mashmudi juga menegaskan hal yang sama. Salah satu jiwa yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat pondok DH salah satunya ialah ikhlas. Kalimat ini menancap kuat, sebab memang benar, ikhlas bagaikan bahan bakar utama dalam pengabdian di pondok.

Dari sini terlihat jelas, pesantren tidak tumbuh karena ikhlas semata, juga bukan karena dana semata. Keduanya berjalan berdampingan. Ikhlas memberi jiwa, dana dan tata kelola memberi bentuk. Tanpa ikhlas, pesantren bisa kehilangan ruhnya. Tanpa dana dan manajemen, pesantren tidak akan mampu melangkah jauh.

Maka, rahasia pesantren bukanlah menafikan logika, melainkan melengkapinya. Ikhlas menjadi energi moral yang menuntun, sementara ikhtiar rasional menjadi jalannya. Dari semangat tersebut pesantren tetap berdiri, bertahan dalam keterbatasan, dan tumbuh menjadi benteng moral bangsa.


Penulis : Muhammad Rizky Kurniawan (Mahasiswa UINSI Samarinda Kelas Khusus Internasional (KKI) PAI)


Baca Juga
  1. Scout Competition 2025 : Pondok Darul Hijrah Borong Hadiah
  2. Ramah Tamah Pimpinan Pondok Darul Hijrah dan Insan Madani: Menjalin Silaturrahim yang Menghidupkan Sunnah
  3. Silaturahmi Bersama & Pelantikan IKPDH KalTeng
  4. HALTE ANGKUTAN UMUM – Sinergi Dishub Banjar dan Darul Hijrah
  5. Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 di Pondok Darul Hijrah

Please follow and like us:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *