Daging Kurban Jadi Pentol Lezat
Martapura, 08 Juni 2025 – Tradisi Idul Adha tahun ini di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus Martapura terasa lebih istimewa. Pasalnya, olahan daging kurban tidak lagi diolah menjadi sate seperti tahun-tahun sebelumnya, melainkan disulap menjadi pentol lezat. Inisiatif ini muncul dari arahan langsung Pengasuhan Santri yang ingin memastikan daging kurban tetap halal, nikmat, dan tidak terbuang sia-sia.
Dengan melibatkan para santri dalam prosesnya, kegiatan ini menjadi sarana edukatif yang juga menyenangkan. Sejak awal, olahan daging kurban digiling bersama adonan pilihan, lalu dibentuk menjadi bakso siap masak yang menggugah selera.
Baca Juga:
Proses Olahan Daging Dilakukan Tertib
Perubahan metode ini bukan tanpa alasan. Tahun sebelumnya, olahan daging kurban berupa sate dinilai kurang merata tingkat kematangannya. Hal ini membuat cita rasa kurang maksimal dan daging terasa alot. Oleh karena itu, tahun ini, prosesnya dialihkan menjadi pentol yang lebih mudah diolah bersama.
Pada tadi malam, para santri tampak antusias mengikuti setiap tahapan. Meski dilakukan ramai-ramai, proses olahan daging kurban tetap tertib berkat pengarahan intensif dari Staf Pengasuhan Santri Pondok Darul Hijrah Cindai Alus.
Santri Latih Disiplin Lewat Pengolahan Daging
Selain belajar memasak, para santri juga diajarkan kedisiplinan dalam pengorganisasian. Dalam pengolahan pentol/bakso ini, mereka dibagi menjadi beberapa tim: dari yang bertugas menyalakan api, meracik kuah, hingga memastikan distribusi berjalan adil. Ini bukan sekadar soal masak, tetapi pendidikan karakter lewat praktik langsung.
Menurut Ust. Akhmad Khatib, S.Pd., selaku Kepala Bagian Disiplin Pengasuhan Santri, daging kurban yang digiling mencapai lebih dari 80 kg. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh santri yang tinggal di Pondok Darul Hijrah Cindai Alus.
Olahan Daging Ramah Lingkungan
Pengolahan daging kurban tahun ini juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Setiap santri menerima pentol dalam mangkuk kertas sekali pakai yang ramah lingkungan. Ini membuat distribusi menjadi lebih rapi, higienis, dan merata.
Kegiatan ini tidak hanya menciptakan suasana meriah, tetapi juga menanamkan nilai keberkahan, kebersamaan, dan cinta lingkungan. Semua proses dilakukan dengan penuh tanggung jawab, menjadi gambaran kedisiplinan santri dalam memaknai hari raya.
Foto dengan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH