Program Prioritas Kemenag 2025 Dorong Pesantren Mandiri dan Produktif
Martapura, 17 Juni 2025 – Pelaksanaan program prioritas Kemenag 2025 memberikan dampak positif untuk pondok pesantren di Indonesia. Program ini fokus pada penguatan pesantren, terutama dalam aspek ekonomi. Oleh karena itu, peran pemerintah menjadi penting dalam mendorong pesantren agar terus berkembang.
Secara khusus, penguatan ekonomi pesantren dianggap penting. Sebab, pesantren yang mandiri akan lebih optimal dalam menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga:
Kemandirian Pesantren Jadi Tujuan Utama
Melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 749 Tahun 2021, menetapkan Kemandirian Pesantren sebagai arah kebijakan. Maka dari itu, program ini dirancang secara inklusif dan terbuka.
Selain itu, pesantren diberikan kebebasan mengakses program sesuai kebutuhan lokal dan potensi masing-masing. Program ini juga menekankan prinsip kolaborasi, transparansi, dan akuntabilitas di setiap tahap pelaksanaan.
Program Prioritas Kemenag 2025:
Darul Hijrah Cindai Alus Masuk 10 Besar Kampung Keren
Pondok Darul Hijrah Cindai Alus menjadi salah satu dari 10 pesantren terbaik nasional dalam program Kampung Kemandirian Pesantren atau Kampung Keren. Karena itu, tim Direktorat Pesantren Kemenag RI mengunjungi langsung lokasi pondok untuk menilai implementasi kemandirian.
Sebanyak empat orang utusan dari Tim Ahli Direktorat Pesantren Kemenag RI tiba sejak Senin malam, 16 Juni 2025. Mereka disambut hangat di Wisma Darul Hijrah, salah satu unit usaha Pondok Darul Hijrah Cindai Alus.
Program Prioritas Kemenag 2025:
Beragam Unit Usaha Ditinjau Langsung
Keesokan paginya, pada Selasa 17 Juni 2025, Ketua dan Sekretaris Yayasan mendampingi utusan berkeliling. Tujuannya adalah untuk melihat langsung kegiatan ekonomi yang berjalan di pondok.
Adapun unit usaha yang dikunjungi meliputi Kolam Ikan, Pabrik Tahu, DH Mart, Percetakan, dan TPS 3R. Selain itu, mereka juga melihat Green House, Warung Amal, Bank Wakaf Mikro, dan Travel Umroh & Haji milik Pondok Darul Hijrah Cindai Alus.
Suasana Ramah Tamah Penuh Keakraban
Setelah meninjau unit usaha, para utusan bertemu dengan Pimpinan Pondok Darul Hijrah. Mereka juga didampingi Ketua Badan Wakaf, Kepala UKK, dan para penanggung jawab unit usaha.
Pertemuan berlangsung akrab. Bahkan, suasana menjadi hangat ketika Bapak Raudatul Firdaus, M.M. Tim Ahli Direktorat Pesantren, menyelipkan pantun khas Betawi yang mengundang tawa. Karena itu, komunikasi yang terbangun terasa cair dan produktif. Bapak Raudatul Firdaus bersama timnya Bapak Suardi, M.Pd., Ibu Sinta Norseptiani, S.KM., dan Ibu Ita Mahariani, M.Pd. ikut mendampingi dalam acara ramah tamah tersebut.
Ikan Patin Jadi Sorotan Terakhir
Acara ditutup dengan makan bersama. Menu utamanya adalah ikan patin hasil budidaya kolam pesantren yang dikenal akan kelezatannya. Tidak mengherankan jika ikan patin menjadi topik paling menarik dalam seluruh kunjungan hari itu.
Melalui kegiatan ini, terlihat jelas bahwa Pondok Darul Hijrah Cindai Alus telah menjalankan prinsip pesantren mandiri. Dengan demikian, program prioritas Kemenag telah menemukan salah satu contoh terbaik implementasinya.
Foto lebih banyak dengan resolusi terbaik bisa klik tautan UNDUH
ÂÂÂÂÂView this post on InstagramÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂÂ